SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, BANTUL – Dihentikannya kurikulum 2013 harus dibayar mahal Dinas Pendidikan di Kabupaten Bantul. Pemkab mengalami kerugian hampir Rp900 juta untuk pelaksanaan pendidikan dan kepelatihan (diklat) bagi guru dan kepala sekolah sebagai bentuk kesiapan matang menyelenggarakan kurikulum 2013.

Kepala Bidang SD Dikdas Bantul Slamet Pamuji mengatakan setidaknya sudah lebih Rp900 juta dikeluarkan sepanjang 2014 untuk menyasar tenaga didik dan kepala sekolah baik tingkat SD hingga SMA dan SMK.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

“Dari mulai tata manajemen, pengajaran dan sistem penilaian seluruh guru sudah kita diklat. Jadi kalau kemudian kurikulum dihentikan ya kerugian,” ujarnya, Rabu (10/12/2014).

Menurutnya diklat yang berangsur-angsur diselenggarakan untuk seluruh guru di Bantul dengan sumber mata anggaran APBD murni 2014. Selain melalui diklat implementasi kurikulum 2013, sejumlah tenaga didik juga mengikuti program pemerintah melalui LPMP dan LP2KS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya