Jogja
Rabu, 17 Juli 2013 - 14:30 WIB

KURIKULUM 2013 : Guru Tidak Boleh Galak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kurikulum 2013 (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto
Ilustrasi Kurikulum 2013

Harian Jogja.com, BANTUL – Kesiapan Dinas Pendidikan Bantul dalam uji coba kurikulum 2013 menitikberatkan pentingnya peran guru dan orangtua bagi peserta didik.

Advertisement

Kurikulum baru menuntut metodologi pendidikan yang harus mampu menciptakan anak agar senang dan tertarik mendalami berbagai disiplin ilmu tanpa da perasaan tekanan, paksaan dan rasa takut.

Kepala Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) Bantul Totok Sudarto mengatakan peran guru dan orangtua sama-sama turut menentukan pelaksanaan kegiatan pendidikan dengan kurikulum baru.

“Dalam metodologinya tidak boleh lagi ada guru galak atau killer pada murid. Tidak boleh ada guru yang hanya memberi materi ilmu pada murid,” katanya, Selasa (16/7/2013).

Advertisement

Menurut Totok guru harus dapat menjadi orang tua bagi anak dalam memecahkan persoalan pelajaran dihadapi. Demikian halnya pola baru menekankan peran penting orang tua tidak sekadar pasrah pada sekolah untuk urusan pendidikan anaknya.

Orang tua juga harus menggantikan peran sebagai guru saat anak menghadapi kendala di rumah. “Jadi tidak bisa orang tua sekadar pasrah sekolah tanpa menggantikan peran guru sewaktu anak dirumah. Ini harus terbentuk pemahaman dulu dikalangan orang tua siswa,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : 2013 Galak Guru Jogja Kurikulum
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif