SOLOPOS.COM - JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala seorang siswi melihat nilai rapor di SD Negeri Mijen 2, Jebres, Solo, Jumat (20/12). Mulai tahun depan (2014) penilaian rapor siswa SD mencakup sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam bentuk deskriptif dan tidak lagi angka.

Harianjogja.com, BANTUL- Pembagian rapor semester pertama pada Sabtu (20/1/2014) dikeluhkan sebagian wali murid di Bantul.

 

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Emiliana Popi, salah satu wali murid di Desa Banguntapan, Bantul mengatakan, ia kecewa dengan format penilaian rapor yang menggunakan kurikulum 2013 tersebut sebab tidak menampilkan angka penilaian siswa.

 

Rapor tersebut hanya melaporkan perkembangan murid dengan kalimat. “Yang dilaporkan misalnya kemampuan muridnya cukup, baik, sangat baik itu saja,” terang Popi ditemui, Sabtu (20/12/2014) di Banguntapan.

 

Sementara penilaian dengan angka seperti format rapot sebelumnya tidak muncul. Padahal menurut dia, angka dapat menjadi salah satu parameter untuk melihat tingkat kemampuan siswa. Ia berharap, format rapot tersebut dievaluasi pemerintah.

 

“Harusnya dua format, dinilai dalam bentuk angka juga pakai kata-kata,” terang wali murid siswa kelas 1 SD Negeri Adisutjipto tersebut.

 

Popi menambahkan, saat pembelajaran berlangsung, setiap hari siswa dinilai oleh guru, berdasarkan soal yang diberikan. “Padahal setiap hari dinilai 90, 80 terus nilai itu untuk apa kalau tidak muncul di rapot,” lanjutnya.

 

Selain perubahan pada format penilaian, rapot yang diberikan juga tidak berbentuk buku seperti lazimnya. Tetapi hanya berupa lembaran kertas.

 

Muginah, salah satu guru SD Wuluhadeg, Srigading Sanden Bantul mengatakan, tidak hanya format penilaian rapot yang berbeda dari tahun sebelumnya. Mekanisme penilaian yang dilakukan guru menurutnya juga berubah.

 

“Sekarang itu penilaiannya sangat rumit, enggak hanya menilai kompetensi dasar siswa tapi juga tema pelajaran, subtema, pokoknya ribet kurikulum 2013 ini,” ujarnya.

 

Lantaran rumitnya penilaian rapot, otoritas SD Negeri Wuluhadeg terpaksa menunda pembagian rapot karena belum semua wali kelas merampungkan penilaian. Rapot baru akan dibagikan 27 Desember mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya