SOLOPOS.COM - Salah satu motor yang dipamerkan dala Kustomfest 2017, Sabtu (7/102017). (I Ketut Sawitra Mustika/JIBI/Harian Jogja)

Kustomfest 2017, salah satu festival kustom culture terbesar di Indonesia, secara resmi dibuka pada Sabtu (7/102017)

Harianjogja.com, JOGJA–Kustomfest 2017, salah satu festival kustom culture terbesar di Indonesia, secara resmi dibuka pada Sabtu (7/102017). Hajatan yang sering disebut sebagai lebarannya para pecinta motor tersebut tahun ini mengangkat tema No Boundaries.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Direktur Kustomfest, Lulut Wahyudi mengatakan tema tersebut dipilih karena pihaknya ingin menerabas batas-batas yang ada di dunia kustom. Menurutnya, seiring dengan perkembangan budaya bikin motor merebak di Indonesia, semakin banyak pula orang yang lantas menjadi komentator.

Para komentator ini kadang ‘mewajibkan’ pembangunan motor kustom harus sesuai dengan pakem.

“Kalau motor chopper, misalnya, harus yang seperti ini dan sebagainya. Pakem boleh tapi jangan sampai menimbulkan sekat-sekat dan hanya terpatri pada model-model tertentu. Intinya harus ada kreativitas tanpa batas,” ucapnya saat jumpa pers di Jogja Expo Center.

Lulut menyatakan, pihaknya ingin menghancurkan batasan-batasan tersebut dan berhasrat mengembalikan kustom culture ke khitahnya, yaitu tidak tersekat batas. Hal yang paling penting bagi builder, katanya, adalah menuangkan semua ide-ide menjadi karya tanpa harus dibatasi apa pun.

Dengan berkarya tanpa batas, ia berharap di masa yang akan datang lahir jenius-jenius yang bisa membawa nama dunia kustom Indonesia ke panggung dunia. “Itu tak akan terjadi ketika sekat tumbuh subur dan serba terkotak,” ucap Lulut.

Lulut menambahkan, dalam Kustomfest 2017 sudah ada beberapa pihak yang sudah berusaha menembus batas. “Ada yang bikin mesinnya sendiri. Bila tidak disediakan panggung, maka yang amazing seperti itu akan layu,” ujarnya.

Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri yang juga hadir dalam jumpa pers tersebut menyatakan, pihaknya mendukung gelaran Kustomfest 2017. Baginya, kustomfest adalah perhelatan yang mampu untuk mendukung pariwisata di DIY.
Ia mengaku kaget saat Lulut datang ke kantornya untuk presentasi.

“Waktu menyampaikan presentasi, saya kira yang pertama, ternyata sudah yang keenam. Saya melihat dari potensinya, tentu banyak pengunjung berdatangan dari berbagai penjuru dunia. Ini potensi pariwisata,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya