Jogja
Jumat, 28 April 2017 - 10:22 WIB

LABUHAN MERAPI : Begini Prosesi di Parangkusumo

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengusung ubo rampe yang dilarung dalam prosesi Labuhan Alit di Pantai Parangkusumo, Kamis (27/4/2017).(Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

Labuhan Merapi di Bantul dipusatkan di Pantai.
Harianjogja.com, BANTUL — Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengadakan prosesi Labuhan Alit di Pantai Selatan, tepatnya di Pantai Parangkusumo, Mancingan, Parangtritis, Kretek untuk meminta keselamatan bagi seluruh masyarakat pada Kamis (27/4/2017). Labuhan alit ini merupakan bagian dari Jumenengan Ngarso Dalem HB X yang ke 28.

Baca Juga : LABUHAN MERAPI : 20 Abdi Dalem Siap Arak Uba Rampe

Advertisement

Utusan Ngarso Dalem, KRT Wijoyo Pamungkas mengatakan prosesi ini merupakan acara tahunan dalam rangka Jumenengan Ngarso Dalem HB X pada 29 Rajab. Pada prosesi labuhan kali ini, ada beberapa ubo rampe yang dilarung. Yaitu beberapa kain batik dengan motif tertentu, surjan, layon sekar, kuku, rambut, dan beberapa barang lainnya.

Adapun menurutnya, tujuan diakan labuhan ini yakni agar masyarakat mendapatkan keselamatan. “Tidak hanya keselamatan masyarakat Ngayogyakarta Hadiningrat, tetapi juga keselamatan negara Indonesia,” kata dia di sela-sela pelaksanaan prosesi labuhan.

Ia menambahkan, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengadakan Labuhan Alit di tiga tempat berbeda, yaitu di Pantai Parangkusumo, Gunung Merapi, dan Gunung Lawu. “Rombongan berangkat bersama-sama dari Kraton tadi pagi. Besok selepas subuh, ubo rampe akan dilarung di Merapi dan Lawu,” kata dia.

Advertisement

Prosesi Labuhan Alit yang berlangsung di Parangkusumo diawali dengan serah terima ubo rampe dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ke Pemerintah Kabupaten Bantul. Setelah usai, ubo rampe dibawa ke Pendopo Cepuri untuk diserahkan ke juru kunci Pamancingan untuk didoakan, dan kemudian ubo diarak untuk dilarung di Pantai Parangkusumo.

Sesepuh juru kunci Pamancingan, Mas Penewu Surakso Jaladri mengatakan prosesi labuhan ini selain bertujuan memohon keselamatan juga meminta hasil panen yang baik untuk seluruh rakyat Ngayogyakarta Hadiningrat. “Kagungan dalem juga meminta panjangnya umur Keraton dalem. Dan semua abdi dalem supaya mengerjakan pekerjaan di Keraton tanpa ada halangan apapun,” ucap dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif