SOLOPOS.COM - LABUHAN MERAPI PASCA ERUPSI:Iring-iringan Abdi Dalem beserta warga saat mengikutiProsesi berdo'a di Alas Bedengan saat berlangsung Labuhan Merapi untuk pertama kalinya pasca Erupsi Gunung Merapi akhir 2010 lalu, Cangkringan, Sleman (3/7/2011). HARIANJOGJA/GIGIH M. HANAFI

Labuhan Merapi digelar sejak pagi hari

Harianjogja.com, SLEMAN – Jumat (28/4/2017) prosesi labuhan Merapi digelar mulai pukul 06.00 WIB. Prosesi tersebut merupakan rangkaian puncak acara dalam rangka hajad Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Baca Juga : Siap-Siap! Labuhan Merapi Digelar Jumat Ini

Menurut Plt. Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman HY Aji Wulantara, uba rampe yang dilabuh berupa sinjang limar satu lembar, sinjang cangkring satu lembar, semekan gadhung satu lembar, semekan gadhung melati satu lembar, paningset udaraga satu lembar, kambil watangan satu biji, seswangen 10 biji, seloratus lisah konyoh satu buntal, yotro tindih dua amplop, destar doromuluk satu lembar.

Selain itu turut disertakan juga kembang setaman, nasi tumpeng, ingkung serta serundeng, yang dibagikan kepada setiap pengunjung selesai upacara labuhan.

Labuhan Merapi, kata Aji, menjadi agenda tahunan sebagai hajat Dalem Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Event tersebut diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap potensi budaya lokal yang adiluhung.

“Prosesi ini tentunya akan mendukung dan memperkuat keistimewaan Jogja,” kata Aji, Rabu (26/4/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya