Jogja
Selasa, 29 Agustus 2017 - 00:22 WIB

Lagi, Fatayat NU DIY Desak Penghapusan Lima Hari Sekolah

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jajanan anak sekolah (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Lima Hari Sekolah diharapkan tak lagi berlaku

Harianjogja.com, JOGJA – Fatayat NU DIY mendesak penghapusan kebijakan lima hari sekolah di wilayah DIY. Pemberlakukan kebijakan itu dinilai merugikan peserta didik hingga tenaga kependidikan.

Advertisement

Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU DIY Khotimul Husna menyatakan, pihaknya secara tegas menolak Permendikbud No.23/2017 tentang hari sekolah. Ia menilai kebijakan itu dapat menggerus pendidikan Madrasah Diniyah, merugikan peserta didik, guru hingga tenaga kependidikan.

“Padahal Madrasah Diniyah menjadi salah satu tulang punggung untuk membentengi persemaian paham dan gerakan radikalisme,” ungkapnya, Senin (28/8/2017).

Merespon kebijakan tersebut, kata dia, PW Fatayat NU DIY bersama dengan Pimpinan Cabang Fatayat NU se-DIY telah melakukan audiensi dengan Disdikpora DIY, Jumat (25/8/2017) pekan lalu. Dalam audiensi tersebut, PW Fatayat NU DIY memberikan pernyataan sikap. Antara lain, mendorong Kemendikbud fokus pada proses menciptakan suasana sekolah yang nyaman, aman dan membahagiakan peserta didik, daripada pemberlakukan lima hari sekolah. PW Fatayat NU DIY juga meminta Gubernur, Bupati/Walikota di DIY untuk mengkaji kembali implementasi Permendikbud tentang hari sekolah di DIY. Sekaligus mengajak elemen masyarakat yang peduli pada pendidikan untuk mengkaji kembali aturan tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif