SOLOPOS.COM - Ilustrasi Miras (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, JOGJA — Bahaya menenggak minuman keras atau miras oplosan memang sudah sering disampaikan berbagai pihak. Meski demikian, masih banyak orang yang mengonsumsi miras oplosan hingga berujung maut, seperti yang terjadi di Yogyakarta baru-baru ini.

Sebanyak tiga orang di Yogyakarta diduga meninggal dunia akibat menenggak miras oplosan. Dari tiga korban itu, dua di antaranya merupakan warga Kapanewon Kasihan, Kaabupaten Bantul.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Kedua warga itu didiagnosis mengalami intoksikasi metanol atau keracunan miras oplosan. Pasien pertama meninggal dunia pada Minggu (1/10/2023), sedangkan pasien kedua pada Senin (2/10/2023).

“Pasien pertama yang masuk, RY, laki-laki berusia 20 tahun. Masuk pada Minggu sore, habis asyar. Meninggal jam 20.30 WIB, posisi masih di UGD. Kemudian pasien kedua, BS, masuk Minggu malam jam 20.00 WIB, laki-laki usia 27 tahun meninggal pada Senin jam 04.00 pagi,” jelas seorang staf Humas PKU Muhammadiyah Gamping, Sabtu (7/10/2023).

Kedua pasien saat masuk UGD sudah dalam tahap kritis. Terjadi penurunan kesadaran, sesak nafas dan kekurangan oksigen dalam tubuh pasien. “Kedua pasien saat datang kondisinya sangat buruk. Itu hasil tesnya saat itu. Kedatangan kedua pasien tidak bersamaan dan yang mengantar tidak saling mengenal. Hanya saja, gejalanya sama-sama intoksikasi metanol,” jelasnya.

Berbeda dengan keduanya, lanjut Rubi, seorang pasien lainnya, AY, laki-laki usia 50 tahun, dirawat pada Kamis (5/10/2023) sekitar pukul 08.00 WIB. Pria yang tercatat sebagai warga Gamping, Sleman, Yogyakarta itu juga didiagnosis menderita intoksikasi alkohol.

Membaik

Kondisi pasien sebelumnya dirawat dalam pengawasan di critical care ICU karena terjadi penurunan kesadaran dan obat-obatnya masih di-support life saving. “Saat ini, kondisi pasien mulai membaik setelah dirawat di ICU. Rencananya sore ini akan dipindah ke bangsal perawatan,” paparnya.

Kasus pasien dengan intoksikasi metanol hingga menyebabkan korban meninggal dunia, baru pertama terjadi tahun ini. Dia berharap masyarakat tidak mengonsumsi miras oplosan karena kadar alkoholnya tidak bisa terukur. Apalagi jika dicampur dengan bahan lainnya.

“Sebenarnya mendekati minuman alkohol saja tidak boleh apalagi minum minuman beralkohol. Ditambah lagi miras oplosan, itu sangat mematikan. Kasus seperti ini sering terjadi di masyarakat dan kami imbau agar jangan mendekati apalagi mengonsumsi miras oplosan karena taruhannya adalah nyawa,” tuturnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Kepala Humas RS PKU Jogja, Alfis Khoirul Khisoli, mengakui terdapat seorang pasien laki-laki warga Pingit Kota Jogja yang pada Jumat (6/10/2023) sore meninggal dunia diduga akibat miras oplosan. “Pasien sempat dirawat di ICU, namun dinyatakan meninggal kemarin [Jumat] sore. Apakah ada keterkaitan dengan rentetan kejadian sebelumnya [miras oplosan yang merenggut dua warga Bantul], kami tidak tahu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya