Jogja
Kamis, 27 Januari 2022 - 22:13 WIB

Lagi, Sleman Kembali Diterjang Angin Kencang Sebabkan Kerusakan

Abdul Hamid Razak  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pohon tumang di Sleman akibat hujan deras disertai angin kencang. (Istimewa)

Solopos.com, SLEMAN — Wilayah Kabupaten Sleman kembali diterjang hujan disertai angin kencang pada Kamis (27/1/2022). Cuaca buruk tersebut menyebabkan sejumlah kerusakan seperti pohon tumbang dan rumah tersambar petir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, mengatakan bencana angin kencang dilaporkan terjadi Kapanewon (Kecamatan) Pakem, dan Kapanewon Turi. Selain itu, terdapat rumah salah seorang warga di RT 3 RW 46 Tegal Barep Wukirsari Cangkringan yang rusak akibat sambaran petir.

Advertisement

“Waktu itu hujan deras disertai kilat dan petir, tiba-tiba petir menyambar pohon mangga terus merembet ke lampu jalan masuk ke rumah melalui kabel yang ditanam di tanah,” katanya.

Baca Juga: Sopir Ngantuk, Mobil Kijang Seruduk 9 Motor di Wirobrajan Jogja

Advertisement

Baca Juga: Sopir Ngantuk, Mobil Kijang Seruduk 9 Motor di Wirobrajan Jogja

Akibat peristiwa itu, pemilik rumah mengalami kerugian material. Tiga ban mobilnya pecah, meteran air pam jebol dan jaringan listrik rumah tersebut ikut konslet. “Aliran listrik di sana sempat mati. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan,” kata Makwan.

Sementara di Candibinangun, Kapanewon Pakem, dua pohon tumbang mengenai jaringan listrik. Begitu juga di Utara Dusun Randu dan Kuweron, Hargobinangun Pakem. “Ada pohon Jabon berdiameter 25 cm tumbang melintang jalan dan menimpa jaringan telepon. Tapi sudah dikondisikan,” katanya.

Advertisement

Baca Juga: Hujan Disertai Angin Kencang, Pohon Timpa Kabel dan Rumah Warga Sleman

Hujan dan angin kencang juga terjadi pada Rabu (26/1/2022). BPBD mencatat terjadi kerusakan pada 63 lokasi baik di Turi, Tempel, Sleman, Pakem, maupun Ngemplak. Dilaporkan sebanyak 48 pohon tumbang, 29 rumah rusak ringan, 2 rumah rusak sedang. Selain itu, 8 jaringan listrik, 2 fasilitas umum, fasilitas kesehatan, kandang juga terdampak bencana itu.

“Kami berharap agar masyarakat kembali meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca eksrem saat ini,” harap Makwan.

Advertisement

Sebelumnya, Kepala Stasiu Iklim BMKG Jogja, Reni Kraningtyas, menjelaskan pada Januari ini wilayah Sleman diprediksikan sudah memasuki puncak musim hujan. Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti Cold Surge (Seruakan Massa Udara Dingin dari Asia menuju wilayah Indonesia).

Baca Juga: Ealah! Pengin Liat Kebakaran, 2 Pemotor Ini Malah Tabrak Mobil Damkar

Selain Colf Surge, tingginya intensitas hujan merupakan dampak dari aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial di beberapa wilayah, pola tekanan tekanan rendah yang memicu terbentuknya pumpunan dan belokan angin yang diperkuat juga dengan adanya pengaruh labilitas udara dalam skala lokal.

Advertisement

“Kondisi tersebut secara signifikan dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam periode sepekan kedepan,” papar Reni, Kamis (20/1/2022).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif