SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, SLEMAN-Sebagai daerah resapan air, masalah lahan kritis di Kabupaten Sleman membutuhkan kepedulian dari semua pihak. Masyarakat harus terus digerakkan untuk berpartisipasi dalam upaya konservasi alam dan penghijauan.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, setidaknya terdapat 1.000 hektare lahan kritis dan sangat kritis di Sleman. Sementara lahan yang dinyatakan berpotensi kritis seluas 57.000 hektare.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

“Kondisi ini bukan hanya berpengaruh pada luas daerah resapan air, tapi juga bisa membuat debet air di Sleman menurun,” katanya pada puncak acara Pekan Penghijauan dan Konservasi Alam Nasional (PPKAN) ke-54 tingkat Kabupaten Sleman di Embung Candirejo, Desa Tegaltirto, Berbah, Sleman, Jumat (19/12/2014).

Sri Purnomo menambahkan, lahan kritis di Sleman kebanyakan disebabkan kerusakan hutan akibat erupsi Gunung Merapi 2010 lalu. Maka, untuk mengembalikan fungsi hutan dan menekan laju degradasi dan deformasi, rehabilitasi hutan penting dilakukan.

“Konservasi lingkungan harus dilakukan secara berkesinambungan. Misalnya dengan menggalakkan gerakan menanam, menjaga, dan melindungi pohon dengan baik, terutama yang ada di lahan kritis,” ujar Sri Purnomo.

Terkait penanaman pohon di kawasan Embung Candirejo, 3.000 batang pohon yang ditanam terdiri dari jenis tanaman keras dan holtikultura. Di antaranya pohon sawo kecik, mangga, kelengkeng, mangga, dan manggis.

Ribuan pohon tersebut diharapkan bisa tumbuh dengan baik di kawasan embung seluas 6.000 meter persegi tersebut. “Kita harap bisa membantu menyimpan cadangan air sehingga Embung Candirejo tidak pernah kering,” ucap Sri Purnomo.

Sri Purnomo juga mengungkapkan, embung tersebut diharapkan selalu bisa diandalkan untuk mengaliri lima area persawahan di sekitarnya. “Makin banyak pohon, tentu makin banyak pula suplai oksigen dan air yang diproduksi,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya