SOLOPOS.COM - Ika Apriani, salah seorang warga Dusun Blembem yang terdampak longsor sedang membersihkan tempat tinggal sementara di bekas SD di Kalurahan Candirejo, Semin. Foto diambil 17 Februari 2023 - Harian Jogja/David Kurniawan

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Warga yang terdampak tanah longsor di Dusun Blembem, Candirejo, Semin, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tiga bulan terakhir tinggal di hunian sementara di gedung SD yang tidak terpakai. Mereka masih menunggu tempat relokasi dari pemerintah.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Pekerjaan Umum Perumahaan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Nur Giyanto, mengatakan saat ini proses relokasi masih penyiapan lahan. Total ada enam keluarga yang akan dipindahkan ke tempat relokasi karena terdampak tanah longsor yang terjadi pada 19 November 2022.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

“Sekarang masih proses mencari lahan untuk pembangunan rumah relokasi,” kata Nur, Minggu (19/2/2023).

Dia menjelaskan, lokasi relokasi masih di kawasan Candirejo. Adapun tempatnya, Nur belum mau membeberkan karena survei dilakukan di empat lokasi yang menjadi calon hunian baru.

“Masih rahasia. Takutnya, nanti harganya malah naik. Yang jelas, relokasi masih di Candirejo,” katanya.

Menurut Nur setelah ada kepastian lokasi relokasi, lahan yang ada akan dibebaskan. Adapun prosesnya dilakukan melalui tim appraisal untuk menaksir harga pembebasan.

“Sekarang masih proses. Tapi, harapannya April sudah dibangun,” katanya.

Ditambahkan dia, rumah relokasi yang dibangun sebanyak enam unit. Jumlah ini sesuai dengan warga terdampak longsor di Dusun Blembem.

“Masing-masing unit dibangun dengan pagu anggaran Rp50 juta. Nantinya statusnya hak pakai bagi warga terdampak,” katanya.

Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, untuk program relokasi warga terdampak longsor Blembem diserahkan sepenuhnya ke DPUPRKP Gunungkidul. Upaya koordinasi terus dilakukan dan sekarang masih proses pengadaan tanah untuk lokasi pembangunan hunian baru.

“Untuk sekarang warga terdampak masih menempati bekas SD yang sudah tak terpakai di Kalurahan Candirejo,” katanya.

Menurut dia, peristiwa longsor terjadi pada 19 November 2022 yang mengakibatkan dua warga meninggal dunia. “Upaya pencarian dilakukan secara besar-besaran dengan melibatkan tim maupun relawan dari lintas daerah,” katanya.

Purwono mengungkapkan, cuaca ekstrem tidak hanya mengakibatkan longsor. Pasalnya, saat itu juga terjadi banjir hingga fasilitas umum rusak karena disapu banjir.

Dia mencontohkan, di Kalurahan Candirejo juga ada jembatan Pucung putus bersamaan dengan longsor di Dusun Blembem. “Sekarang masih dalam proses dan mudah-mudahan bisa diperbaiki secepatnya,” kata Purwono.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Sudah 3 Bulan, Warga Korban Longsor di Gunungkidul Masih Tinggal di Bekas Bangunan SD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya