SOLOPOS.COM - Puluhan wisatawan menikmati keindahan panorama dari kawasan wisata Kebun Buah Mangunan Bantul, Kamis (31/12). Saat libur Natal dan tahun baru ini, kawasan wisata tersebut didatangi ribuan wisatawan. Mereka cukup membayar retribusi Rp5.000 per orang. (Harian Jogja/Wisnu Wardhana)

Lalu lintas Bantul saat libur Idul Fitri dibatasi untuk kendaraan besar.

Harianjogja.com, BANTUL — Potensi wisata yang terus menunjukkan geliatnya di kawasan wisata Mangunan, Kecamatan Dlingo tak pelak membuat pihak pengelola waswas. Terlebih, beberapa waktu terakhir, kerap terjadi kasus kecelakaan lalu lintas, khususnya yang melibatkan bus besar berkapasitas 55 orang penumpang.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Mengantisipasi kecelakaan lalu lintas, rencana akan dikembangkan pembukaan armada pengumpan berupa shuttle bus ke sejumlah titik wisata, mulai dari Mangunan hingga Imogiri.

Baca Juga : LALU LINTAS BANTUL : Lebaran, Bus Besar Diharapkan Tak Naik Ke Mangunan
Camat Imogiri Sigit Subroto mengatakan, pengembangan shuttle itu akan diawalinya dengan bentuk pavingisasi dan perbaikan saluran drainase di lokasi terminal Imogiri Lama.

Ia menambahkan, sekitar 20 unit mobil milik anggota komunitas pecinta mobil Suzuki Jimny dan Katana di Imogiri sudah siap ambil bagian. Sementara terkait dengan pembagian hasil dan teknis pelaksanaannya, pihaknya akan membawa warganya untuk studi banding ke pengelola shuttle wisata yang sudah lebih dulu ada.

“Misalnya di lereng Merapi,” katanya, Senin (29/5/2017).

Ia berharap, rencana pembangunan shuttle wisata itu nantinya tidak hanya berorientasi pada bisnis dan keuntungan semata, melainkan lebih pada pemberdayaan warga. Itulah sebabnya, dari hasil sosialisasi yang ia lakukan, sebagian besar warganya berharap agar armada yang dipakai dalam shuttle itu nantinya tetap berpelat hitam.

Selain itu, ia pun berharap pembagian hasil itu juga akan melibatkan pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Imogiri. Pasalnya, tanah seluas 2 hektar yang disewa Pemkab Bantul untuk terminal itu merupakan tanah kas Desa Imogiri. “Jadi nanti biar dikelola oleh BUMDes Imogiri,” ucapnya.

Dikatakannya, kondisi Terminal Imogiri itu sendiri, hingga kini memang terkesan kumuh dan tidak terawat. Sejumlah busumum memang memilih untuk tidak memasuki terminal yang masih berlantai tanah itu.

Di kawasan tersebut, terdapat setidaknya 15 kios yang siap ditempati. Hingga kini, hanya beberapa dari kios berukuran 3 x 4 meter itu yang sudah difungsikan. “Nanti kalau terminal sudah berfungsi, kios-kios itu bisa dipakai untuk menjual produk lokal Imogiri dan Mangunan,” terangnya.(

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya