SOLOPOS.COM - Suasana di perlintasan sebidang rel kereta api Ngeseng, Sentolo, beberapa waktu lalu. Hingga kini, papan peringatan larangan melintas maish terpasang, tepat di pintu perlintasan sebelah selatan. Dalam waktu dekat akan dipasang portal semi permanen, untuk menggantikan road barrier yang kerap dipindahkan oleh para pengendara. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Lalu lintas Kulonprogo untuk Simpang Ngeseng tertutup untuk roda empat atau lebih

Harianjogja.com, KULONPROGO — Simpang tiga Ngeseng, Sentolo yang dilewati oleh perlintasan rel kereta api untuk sementara diputuskan tertutup bagi kendaraan roda empat atau lebih, dan hanya diperuntukkan bagi pengendara roda dua.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Baca Juga : LALU LINTAS KULONPROGO : Simpang Ngeseng Hanya Terbuka untuk Kendaraan Roda Dua

Sebelumnya ada tiga opsi yang dikaji, oleh forum yang terdiri dari Pemkab Kulonprogo, Kepolisian khususnya Satuan Lalu Lintas, DPU PKP, PT.KAI hingga akademisi ini. Namun forum pada akhirnya mengambil keputusan untuk menutup lajur tersebut untuk kendaraan roda empat dan lebih. Kendati kendaraan roda dua diperbolehkan melintas, forum telah menetapkan sejumlah kebijakan khusus [grafis].

“Kami juga tetap mengimbau kepada pengendara untuk berhati-hati dalam melintas, baik yang melewati simpang Ngeseng maupun Ngelo,” ungkap Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kulonprogo, Hermawan Udi Santoso, Selasa (25/7/2017).

Kepala Unit Lalu Lintas Kepolisian Sektor Sentolo Ajun Komisaris Polisi Purwati mengungkapkan secara umum hasil pembahasan yang dilakukan oleh Forum Lalu Lintas Kulonprogo ini disepakati masyarakat yang tinggal di sekitar perlintasan sebidang Ngeseng. Dalam waktu dekat, PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasional VI Jogja akan memasang portal semi permanen, agar kendaraan roda empat atau lebih, tidak bisa melewati jalan tersebut.

Penutupan ini juga dilakukan untuk mencegah kecelakaan lalu lintas yang muncul akibat banyak pengendara yang melewati perlintasan kereta. Terlebih mengingat sebagai titik pertemuan kendaraan, perlintasan Ngeseng kerap ramai terutama saat jam-jam sekolah dan kerja berakhir.

“Semua yang dibahas oleh forum saat ini, akan disampaikan kepada Bupati selaku kepala daerah, untuk menentukan keputusan yang tepat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya