Jogja
Selasa, 5 Juni 2012 - 09:50 WIB

LALU LINTAS: Perlintasan KA Mertan Butuh Palang Pintu

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (squidoo.com)

ilustrasi (squidoo.com)

KULONPROGO—Jalur perlintasan kereta api di Dusun Mertan, Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, dikeluhkan warga. Sejak lama jalur yang menjadi jalan utama warga tidak berpalang pintu dan tanpa penjaga.

Advertisement

Salah seorang warga Mertan, Supriyanto yang rumahnya tak jauh dari perlintasan kereta menjelaskan, ada keresahan dan kekawatiran setiap warga akan melintasi rel tersebut, karena tidak terdapat palang pintu dan penjaganya. Terlebih rel tersebut berada di tikungan sehingga harus ekstra hati-hati.

“Kami belum pernah mengusulkan masalah ini ke tingkat kecamatan, karena sebenarnya jalan perlintasan ini hanya cukup untuk lalu-lalang motor. Ada jalan anternatif lain yang lebih aman, namun karena jarak yang cukup jauh sehingga membuat kami lebih memilih melewati perlintasan ini,” ujarnya saat ditemui Harian Jogja, belum lama ini.

Supriyanto menambahkan, jalan perlintasan kereta ini juga menghubungkan dua kampung, dan jalan menuju jalan utama, meski tempatnya di dalam kampung, namun lalu-lalang warga sekitar yang melewati jalan ini setiap hari cukup banyak, seharusnya ada perhatian dari pihak PJ KA.

Advertisement

Pendapat serupa juga diutarakan oleh Hamid, warga Mertan ini menjelaskan jalan pelintasan kereta tanpa palang memang cukup rawan terjadi kecelakaan dan seharusnya ada perhatian lebih dari pihak pemerintah.

“Jalan ini menghubungkan dua kampung dan merupakan akses jalan menuju ke jalan utama (jalan kabupaten) sehingga selalu dilewati warga setiap harinya,” ungkapnya.

Ditemui terpisah, salah seorang staf PT KAI di Stasiun Sentolo, Martono menjelaskan setiap jalan perlintasan kereta memiliki prosedur yang ada, seperti palang dan pos penjagaan. “Namun ada jalan perlintasan yang terkadang di buat sendiri oleh warga dan biasanya hanya bisa dilintasi sepeda roda dua. Kami dari pihak PJKA biasanya telah membuat portal besi yang mempersempit perlintasan rel tersebut, untuk menghindari kendaraan yang akan melintas, karena itu bukan perlintasan resmi,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif