SOLOPOS.COM - Beragam motif di helm seperti Angry Bird dan Hello Kity cukup menarik jika dikenakan anak-anak. (Dok/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Sleman ditertibkan dengan menggelar operasi.

Harianjogja.com, SLEMAN – Direktorat Lalu Lintas Polda DIY menilang sedikitnya 2.300 kendaraan bermotor selama sepekan dalam bulan tertib lalu lintas dari seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pelaku pelanggaran didominasi oleh karyawan swasta dan mahasiswa.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda DIY AKBP Ihsan Amin menjelaskan, dalam bulan tertib lalu lintas selama sepekan pihaknya melakukan penindakan bagi pelanggar yang terlihat kasat mata. Terutama bagi pengendara yang tidak memakai helm. Langkah itu ditempuh untuk membudayakan tertib memakai helm bagi masyarakat pengendara motor dalam perjalanan dekat sekalipun.

“Karena saat ini terbangun persepsi bahwa untuk bepergian tertentu misal dekat ada yang tidak memakai helm. Selama bulan tertib lalu lintas kami tindak itu,” tegas Ihsan Minggu (27/9/2015).

Ia menambahkan selama operasi pihaknya menyasar sejumlah jalur jalan yang seringkali pengendara tidak memakai helm. Seperti di jalur yang bukan jalan protokol. Salah satunya di kawasan jalan yang rawan pelanggaran seperti di Timoho, Kota Jogja. Hasil razia didapatkan data para pelanggar didominasi karyawan swasta dengan jumlah 1.014 pengendara. Disusul mahasiswa 741 pengendara dan pelajar 361 pengendara dan PNS tujuh pengendara. Helm menjadi perhatian dalam bulan tertib lalu lintas ini karena menjadi penyebab korban meninggal saat kecelakaan. “Seringkali pengendara motor meninggal dalam kecelakaan karena tidak memakai helm,” ujarnya.

Tetapi uniknya, dari sekian kualifikasi pelanggar, kalangan mahasiswa dinilai paling ngeyel saat ditindak. Terutama kaitan dengan disuruh membawa helm. Berbagai argumen kerapkali jadi alasan bagi mahasiswa ketika ditindak oleh petugas. Pihaknya juga menindak mahasiswa asal luar Jawa seperti dari wilayah timur sebanyak 44 orang mahasiswa dari wilayah Timur karena tidak memakai helm.

“Kalau ditilang, alasannya dekat atau pergi cuma sebentar sehingga tidak pakai helm,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya