Jogja
Senin, 25 November 2013 - 14:36 WIB

Landung Simatupang Pentaskan Pangeran Diponegoro di Empat Lokasi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pangeran Diponegoro (gambarpahlawan.blogspot.com)

Harianjogja.com, JOGJA—Landung Simatupang aktor sekaligus pemain teater terkemuka Jogja akan mementaskan pembacaan dramatik (dramating reading) tentang Pangeran Diponegoro.

Landung akan menggelar pementasan di empat situs yang pernah disinggahi Diponegoro saat berjuang melawan penjajah Belanda.

Advertisement

“Perjuangan Diponegoro perlu diapresiasi, terutama untuk disampaikan kepada generasi muda,” kata Landung Simatupang kepada sejumlah awak media di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), Jl. Suroto, Kotabaru, Jumat (22/11/2013).

Dalam pementasan tersebut, Landung mengacu pada buku Babad Diponegoro (1831-1832) dan sejumlah buku tertulis lainnya, salah satunya Kuasa Ramalan yang ditulis oleh novelis Inggris Peter Carey (2012).

Advertisement

Dalam pementasan tersebut, Landung mengacu pada buku Babad Diponegoro (1831-1832) dan sejumlah buku tertulis lainnya, salah satunya Kuasa Ramalan yang ditulis oleh novelis Inggris Peter Carey (2012).

Landung menyusun ulang buku-buku tersebut dalam sebuah sebuah makna yang kemudian diangkat dalam seni pertunjukan.

“Buku-buku itu tidak mungkin saya baca satu persatu di hadapan penonton. Saya mengambil kisah heroik Pangeran Diponegoro yang penting untuk disampaikan kepada publik,” bebernya.

Advertisement

Pergelaran dramatik reading Pangeran Diponegoro untuk pertama kalinya berlangsung di Gedung Bakorwil II (Pendapa Diponegoro) sebelah barat Alun-alun Kota Magelang, Minggu (24/11/2013) malam dengan mementaskan naskah berjudul Pertemuan Diponegoro-Jendral De Kock.

Gedung Bakorwil II yang sekarang ini kerap digunakan untuk pesta pernikahan maupun pentas musik, kata Landung, dahulu merupakan tempat awal Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda.

“Waktu itu ceritanya habis lebaran Pangeran Diponegoro hendak bersilaturahmi dengan Belanda. Tapi Belanda ternyata justru menangkapnya,” bebernya.

Advertisement

Sesuai dengan peristiwa yang terjadi kala itu, pementasan Pertemuan Diponegoro-Jendral De Kock, lebih menitikberatkan pada detik-detik penangkapan Pangeran Diponegoro.

Setelah menggelar pentas dramatic reading di Magelang, Landung yang bekerjasama dengan Bentara Budaya akan melanjutkan pentas di Tegalrejo (Jogja), Museum Fatahillah (Jakarta), dan Benteng Rotterdam di Makkasar.

Landung mengakui selama proses penggarapan itu terutama saat latihan dia acap merinding saat berlatih membaca naskah dialog.

Advertisement

“Saya terkadang hampir menetaskan air mata. Bagi saya ini pertanda kalau Pangeran Diponegoro terharu dan senang kisahnya disampaikan kepada publik,” beber aktor berusia 58 tahun itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif