SOLOPOS.COM - SDN Cimpon, Desa Tirtosari, Kecamatan Kretek tergenang banjir luapan sungai setinggi 50 centimeter, Jumat (1/12/2016). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Bertahun-tahun jadi langganan banjir saat musim hujan tiba, SD Cimpon akhirnya bakal direhab

Harianjogja.com, BANTUL–Bertahun-tahun jadi langganan banjir saat musim hujan tiba, SD Cimpon akhirnya bakal direhab. Pemkab memastikan bakal merehab sekolah yang terletak di Desa Tirtosari, Kretek pada tahun ini melalui skema Dana Alokasi Khusus (DAK).

Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris

Kepastian rehab ini disampaikan oleh Kepala Ombudsman RI Perwakilan DIY, Budhi Masthuri dalam suratnya tertanggal 4 September yang ditujukan kepada sejumlah pihak. Lembaga pengawas pelayanan publik ini intens melakukan investigasi atas lambannya proses rehab bangunan SD Cimpon.

Padahal, sekolah yang berdiri sejak 1977 ini rutin kebanjiran saat musim hujan. Terakhir pada akhir tahun lalu, siswa kelas V dan VI terpaksa mengerjakan ujian akhir sekolah di ruang perpustakaan. Lantaran ruang kelas yang ada terendam air setinggi 60 centimeter.

Dari hasil penelusuran Ombudsman, Pemkab semula bakal mengucurkan anggaran rehab pada 2018. Namun dalam surat keputusan Bupati tertanggal 12 Juni lalu, tertulis bahwa SD Cimpon termasuk salah satu penerima dana alokasi khusus (DAK). Dalam surat keputusan juga terungkap ruang kelas mulai kelas I hingga VI bakal diperbaiki.

“Pada 12 Agustus Disdikpora telah melakukan survei,” ucap Budhi pada Kamis (21/9/2017).

Dihubungi terpisah, Kepala Sekolah SD Cimpon Sri Rahayu membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, bangunan  ruang kelas I hingga kelas VI bakal ditinggikan. Awal tahun lalu, rencana Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul untuk merelokasi sekolah memang ditolak oleh pihak sekolah maupun orang tua siswa.

Pasalnya mereka enggan pindah dan tetap bersikeras Pemkab cukup cukup merehabilitasi bangunan dengan meninggikan fondasi gedung sekolah sekitar satu meter.

Kala itu Pemkab cukup keberatan. Sebab upaya peninggian fondasi memakan anggaran cukup besar. Sementara anggaran rehab sekolah yang bersumber dari DAK 2017 terbatas, hanya sekitar Rp1,2 miliar saja.

Padahal jumlah sekolah yang perlu mendapatkan suntikan bantuan rehab tidak sedikit. “Sekarang SK DAK-nya sudah turun,” ucap Sri saat dikonfirmasi.

Sebagaimana diketahui, banjir sering terjadi karena lokasi SD Cimpon berdekatan dengan saluran irigasi. Setiap hujan deras saluran irigasi tersebut kerap meluap hingga membanjiri sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya