Jogja
Senin, 25 Maret 2013 - 11:32 WIB

LAPAS SLEMAN DISERBU: Masyarakat NTT Tuntut Keadilan

Redaksi Solopos.com  /  Laila Rochmatin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengamanan ketat di Lapas Cebongan, Sleman, Sabtu (23/3/2013). (JIBI/Harian Jogja/Amirudin Zuhri)

Pengamanan ketat di Lapas Cebongan, Sleman, Sabtu (23/3/2013). (JIBI/Harian Jogja/Amirudin Zuhri)

JOGJA — Raut wajah penuh duka mengiringi pemberangkatan empat jenazah korban penembakan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan Sleman, Senin (25/3/2013) saat hendak diterbangkan ke Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Bandara Adi Sutjipto Jogja.

Advertisement

Tak banyak kerabat korban yang mengantar, hanya sekitar tiga hingga empat orang menggunakan mobil ambulan Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta (PUKJ). Sejak dinihari sekitar pukul 04.00 WIB rombongan pertama yang membawa jenazah Yohanes Juan Manbait, 38 dan Adrianus Chandra Galaja, 33, telah tiba di bandara disusul ambulan kedua yang membawa peti jenazah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, 31 serta Gameliel Yermianto Rohi Riwu, 29 pada pukul 06.30 WIB.

Pengantaran jenazah dikawal ketat puluhan personel kepolisian DIY. Tepat pukul 06. 50 WIB dua jenazah rombongan pertama diterbangkan ke Bandara El Tari Kupang, NTT menggunakan pesawat boeing Lion Air disusul dua jenazah terakhir pada pukul 09. 30 WIB.

Nigas, salah satu kerabat empat korban penembakan gerombolan bersenjata di LP Cebongan Sleman, menuturkan, NTT berkabung atas kematian empat saudaranya.

Advertisement

“NTT berkabung atas kejadian ini,” tuturnya seraya menahan isak tangis. Pihaknya meminta keadilan atas tragedi berdarah dini hari Sabtu (23/3) lalu itu. “Kami minta keadilan atas semua ini,” tegasnya.

Kerabat lainnya memilih bungkam. Sebagian meninggalkan bandara dengan raut wajah berkabung menggunakan mobil ambulan yang sebelumnya mengantar jenazah. Di antaranya tampak seorang perempuan paruh baya pulang dengan wajah murung.

Tak hanya kerabat, sejumlah pemuda asal NTT juga mengiringi kepergian empat korban. Anung, salah satu pemuda asal Kabupaten Ende, NTT bersama seorang rekannya ikut menunggu dari luar saat peti jenazah dimasukan ke dalam pesawat. Ia mengaku tak kenal keempat korban namun sebagai sesama warga NTT ia ikut berduka.

Advertisement

“Kami ke sini karena rasa solidaritas sebagai warga sesama dari NTT satu daerah meski saya dari Flores, Ende,” pungkasnya.

Kepala Polres Sleman, AKBP Heri Sutrisman juga ikut mengantar ke empat jenazah. “Selaku kepolisian pasti melakukan pengamanan. Setelah diserahkan ke keluarga hari ini diberangkatkan ke rumah duka, yang diberangkatkan semuanya empat orang,” terang Heri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif