SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Layanan PLN Jogja untuk golongan bisnis masih tergolong kecil

Harianjogja.com, JOGJA- Menjamurnya bisnis perhotelan di wilayah DIY turut mendongkrak pendapatan PT Perusahan Listrik Negara (PLN) (Persero). Kontribusi sektor perhotelan dan industri dari pembayaran listrik hanya sekitar 30%.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Angka tersebut masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan listrik untuk golongan rumah tangga.

Kepala Bagian Humas PLN Area Jogja Kardiman menjelaskan, pelanggan PLN untuk golongan rumah tangga (R) di DIY cukup mendominasi. Angkanya mencapai 935.620 pelanggan. Hal itu berbeda dengan kebanyakan daerah lainnya di Jawa.

“Di daerah lain, seperti Solo, kontribusi pembayaran listrik perusahaan milik badan usaha milik Negara (BUMN) golongan ini mencapai lebih dari 50%. Itu berbeda dengan DIY di mana wilayah ini bukan daerah industri,” ujar Kardiman saat dihubungi, Sabtu (19/9/2015).

Total pendapatan PLN dari pembayaran rekening listrik per Juli 2015 mencapai Rp190,6 miliar. Dari jumlah tersebut, pembayaran listrik dari golongan R sampai pertengahan tahun ini mencapai sekitar Rp102.6 miliar. Sementara, untuk sektor bisnis termasuk bidang perhotelan angkanya mencapai Rp59,2 miliar, adapun sektor industri mencapai Rp20 miliar.

Kontribusi paling kecil tercatat sebesar Rp12 miliar disumbang oleh sektor perkantoran dan pemerintahan. “Total kontribusi yang kami terima dari pelanggan non R mencapai Rp88 miliar,” tandasnya.

Dia menyebut, sebanyak 435.047 pelanggan terdaftar menggunakan daya listrik 450 volt ampere (VA) dan 342.072 pelanggan pengguna berdaya 900 VA. Sementara, jumlah pelanggan golongan R yang nonsubsidi [mulai 1.300 VA-6.600 VA] berjumlah total 158.501 pelanggan.

“Dari satu juta lebih pelanggan kami 90 persen adalah rumah tangga. Ini berbeda dengan kota-kota lainnya yang menjadi kawasan industri,” ujarnya.

Dia berharap, proses pembangunan kawasan industri di DIY terus tumbuh. Salah satunya di wilayah Kulonprogo. Menurutnya, daerah tersebut rencananya akan dibangun industri pabrik baja. Begitu juga dengan rencana pembangunan bandara dan beroperasinya pelabuhan Adikarto.

“Kalau semua rencana pembangunan tersebut terealisasi, maka kontribusi pemasukan dari golongan selain rumah tangga bisa meningkat. Kami juga siap melayani kebutuhan listrik di sana,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya