Jogja
Selasa, 18 Oktober 2011 - 14:59 WIB

Layar mati, warga kecewa

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Kekecewaan juga dirasakan warga di area titik nol yang tak dapat menyaksikan proses pernikahan lewat siaran langsung televisi, lantaran layar yang dijanjikan panitia tak menyala.

Giyono, salah satu Pedagang Kaki Lima (PKL) di depan benteng Vredeburg mengaku tak dapat menyaksikan prosesi pernikahan lewat televisi karena ia harus berjualan. Sementara layar lebar yang telah dipasang di Serangan Umum 1 Maret belum menyala.

Advertisement

“Kalau layarnya nyala kan bisa nonton sambil jualan,” ujarnya. Untuk membalas kekecewaanya tak dapat melihat prosesi pernikahan Giyono mengatakan bakal tak akan melewatkan momen kirab pengantin yang dimuali dari Alun-alun Utara hingga ke kepatihan pada sore harinya. Nova, petugas teknis pengoperasian layar lebar mengatakan, layar baru dibuka sekitar pukul 15.00 WIB.

“Dari kemarin nggak dibuka, kalau dibuka siang hari juga nggak kelihatan,” ujarnya.

Adapun Totok teknisi yang ada di Alun-Alun Selatan mengatakan, tidak ada instruksi dari panitia layar dibuka sejak 17 Oktober. Menurtunya layar baru dibuka pada 18 Oktober sekitar pukul 16.00 WIB.

Advertisement

Sedianya ada enam layar yang disediakan, namun yang diadakan hanya tiga titik satunya videotron di perempatan Kewek. Adapun tiga layar lainnya tersebar di Serangan Umum 1 Maret dan dua layar di Alun-Alun Selatan.

Pengadaan layar di Alun-Alun Utara dibatalkan karena untuk area parkir kendaraan tamu undangan yang mengikuti resepsi di kepatihan. “Secara teknis nggak ada gangguan, memang belum dibuka saja,” tuturnya. (HARIAN JOGJA/Bhekti Suryani)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif