SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Libur Lebaran, sebagian besar hotel di Jogja dipenuhi oleh pengunjung, terutama hotel berbintang. Namun untuk hotel nonbintang atau melati, tingkat keterisian kamar libur pada Lebaran kali ini menurun jika dibandingkan 2011 lalu.

Sekretaris Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengungkapkan, pada Lebaran tahun lalu pada H-2 hotel melati sudah dipenuhi tamu. Namun kali ini, baru pada H+1 sebagian besar hotel melati baru penuh.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

“Okupansi baru mencapai 90 persen pada H+1, padahal tahun lalu mulai H-2 sudah mencapai 90 persen hingga 100 persen,” ujarnya yang juga pemilik hotel non bintang Ruba Graha, Minggu (26/8).

Dengan kondisi tersebut, otomatis pengusaha hotel kelas melati hanya menikmati okupansi tinggi selama dua hari. “Sabtu (25/8) okupansi bahkan sudah mencapai sekitar 50 persen,” tambahnya.

Deddy mengakui hal ini menjadi keprihatinan bagi pengelola hotel melati. Apalagi, seharusnya momentum Lebaran bisa menjadi pengganti masa sepi tamu saat Ramadan.

“Tahun ini agak meleset dari perkiraan. Banyaknya hotel membuat “kue” tamu menjadi terpencar, apalagi saat ini banyak hotel budget baru dengan jaringan internasional dengan harga yang tak jauh dari hotel melati,” katanya.

Seharusnya, kata Deddy, mulai saat ini hotel melati harus membuat strategi baru untuk meningkatkan pelayanan agar kondisi pada tahun ini tidak kembali terulang di tahun mendatang.

“Kami juga berharap agar ada pembatasan hotel baru terlebih dahulu sebelum infrastruktur dan promosi wisata di Jogja diperbaiki, karena memang berat bagi pengusaha hotel nonbintang untuk mengeluarkan anggaran promo seperti hotel bintang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya