SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Devi Krismawati Warga berebut gunungan dalam Grebeg Syawal, Kamis (8/8/2013)

JIBI/Harian Jogja/Devi Krismawati
Warga berebut gunungan dalam Grebeg Syawal, Kamis (8/8/2013)

Harianjogja.com, JOGJA — Ratusan warga Jogja dan sekitarnya memadati kawasan Masjid Gede Kauman untuk mengikuti upacara tradisi Grebeg Syawal yang diselenggarakan oleh Kraton Jogja  bertepatan dengan 1 Syawal 1434 H.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Grebeg Syawal sebenarnya merupakan sedekah raja bagi rakyatnya. Ada satu kepercayaan bagi masyarakat di DIY bahwa siapa yang berhasil memperoleh bagian dari gunungan tersebut akan mendapatkan berkah dan rejeki. Tak heran, ratusan warga rela datang dari jauh dan berdesak-desakan dan berebut gunungan tersebut.

Dewita Sari misalnya, warga Depok yang datang bersama orangtuanya. Dia mengaku sengaja datang untuk mendapatkan bagian dari gunungan tersebut. “Selain mencari berkah, menarik juga rasanya ikut berebut isi gunungan,” katanya saat ditemui seusai berebut gunungan di halaman Masjid Gede Kauman, Kamis (8/8).

Sementara itu, Sutini, warga lainnya yang ikut berebut mengaku selalu datang setiap tahunnya untuk mengalap berkah dari gunungan tersebut. “Sudah tradisi setiap tahunnya, Ngarso Dalem membagikan berkat, saya dan suami sudah datang sejak pagi tadi,” katanya di kesempatan yang sama.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang biasanya hanya ada lima gunungan, tahun ini terdapat tujuh gunungan. Pada tahun sebelumnya lima buah gunungan yang dipersembahkan yakni gunungan kakung (sayur mayur), putri (berisi wajik), darat, gepak dan pawuhan. Pada Lebaran kali ini jumlah yang ditambah menjadi dua adalah gunungan kakung. Tambahan itu diberikan untuk Puro Pakualaman dan Sekretariat Pemerintah Daerah di Komplek Kantor Gubernur, Kepatihan.

Acara Grebeg Syawal berlangsung pada pukul 10.30 WIB. Iring- iringan Grebeg dengan dikawal oleh prajurit dimulai dari Bangsal Ponconiti, sebelah tenggara Kecamatan Kraton. Grebeg dilepas di Alun- alun Utara dengan tembakan salvo.

Lima gunungan yakni gunungan kakung, putri, darat, gepak dan pawon dipersembahkan di Masjid Gede Kauman. Sekitar pukul 11.00 WIB iring-iringan grebeg pun memasuki komplek Masjid Gede untuk didoakan.

Setelah selesai didoakan, dalam waktu kurang dari lima menit, gunungan pun telah habis diserbu oleh masyarakat yang telah menunggu datangnya gunungan sejak pagi tadi.

Sementara itu, dua gunungan sisa berjalan ke utara sampai Titik Nol Kilometer, Jogja. Satu rombongan prajurit dengan satu gunungan berjalan melawan arus di Jalan Malioboro untuk menuju Kompleks Kepatihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya