SOLOPOS.COM - Ilustrasi Puskesmas (Dok/JIBI/Solopos)
Harianjogja.com, SLEMAN-Seluruh puskesmas di Kabupaten Sleman akan dikerahkan maksimal selama 24 jam pada H-7 hingga H+7 lebaran. Meski hanya memiliki 5 puskesmas rawat inap, puskesmas yang tidak rawat inap pun akan turut disiagakan. Sebanyak 25 puskesmas telah bersiap menghadapi segala kemungkinan pada arus mudik dan arus balik.
“Puskesmas buka 24 jam dengan layanan standar, ada dokter jaga dan menyiapkan pertolongan pertama,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Mafilindati Nuraini, Jumat (18/7/2014).
Berkaitan dengan penanganan kebidanan dan bayi baru lahir, hanya 5 puskesmas rawat inap yang akan memberikan pelayanan. Kelima puskesmas tersebut antara lain puskesmas Kalasan, Ngemplak 1, Sleman, Mlati 2, dan Minggir.
“Kalau mau merujuk harus ke rumah sakit yang punya fasilitas emergency untuk penanganan bayi dan kebidanan,” ujar Mafilindati.
Kesiapsiagaan selama masa arus mudik dan balik juga dilakukan pihak rumah sakit. “Sebagai institusi pelayanan masyarakat, tentunya kami akan tetap buka,” kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman, Joko Hastaryo.
Dia menambahkan hanya khusus hari lebaran, layanan poliklinik akan ditutup. Sementara layanan UGD dan rawat inap tetap berjalan seperti biasa.
“H+1 poliklinik sudah buka lagi,” ujar Joko. Sebanyak 7 dokter umum, 1 dokter spesialis anastesi, 3 dokter spesialis bedah, 4 dokter spesialis penyakit dalam, 3 dokter kebidanan, dan 3 dokter anak akan tetap disiagakan.
Terkait perannya dalam arus mudik dan balik, Joko mengatakan tim dari RSUD Sleman akan turut dalam layanan pusat bantuan 118.
“Kami mendapat tugas untuk wilayah Sleman utara. Cakupannya sekitar Jalan Magelang setelah Ring Road Utara, Turi, dan Tempel. Kami akan lakukan monitoring keliling,” jelasnya.