Jogja
Jumat, 17 Juli 2015 - 10:20 WIB

LEBARAN 2015 : Budaya Pop Idulfitri juga Dirayakan Non-muslim

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Lebaran 2015, Wabup Gunungkidul mengatakan budaya pop dan ajaran Islam bisa saling melengkapi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Budaya populer dinilai Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi dapat berjalan beriringan dengan kemurnian ajaran Islam dalam menuju kesempurnaan dalam hidup.

Advertisement

Menurut Immawan penerapannya dapat dilakukan dengan memelihara budaya yang sebagai hazanah Islam, namun di satu sisi juga bisa dimanfaatkan untuk kesempurnaan ajaran agama.

“Budaya pop itu bisa dilihat dalam perayaan Idulfitri seperti menggunakan baju baru, bertemu sanak saudara hingga makan-makanan yang enak. Bahkan umat non-muslim pun ikut merayakan momen habis puasa ini,” kata Immawan saat memberikan khotbah usai Salat Id di Alun-alun Wonosari, Jumat (17/6/2015).

Dia mengakui budaya ini sebagai bentuk aktualisasi diri dalam masyarakat. Ia pun tidak begitu memermasalahkan karena ini erat kaitannya dengan pemahaman terhadap ajaran agama.

Advertisement

“Layaknya kehidupan manusia dari lahir trus menjadi anak-anak, terus dewasa hingga tua, pemahaman agama juga tidak jauh berbeda, sebab semakin tinggi ajaran yang diterima makan respon yang dimiliki juga akan berbeda,” tuturnya.

Menanggapi fenomena pop di perayaan Idulfitri, Immawan berpendapat bahwa masalah itu tidak bisa dilihat dari satu sisi ajaran agama, melainkan juga dari aspek sosiologis dan kultural yang berkembang sejak lama.

“Kita tidak bisa menganggap itu salah, karena fase itu belum final. Saya yakin di tataran tertentu akan ada perubahan-perubahan yang baik seiring pemahaman dan bertambahnya ilmu agama yang baik dan benar,” tutur dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif