Jogja
Senin, 20 Juni 2016 - 03:40 WIB

LEBARAN 2016 : Pasar Tumpah Paling Dekat 2 Meter Dari Bibir Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Padat Merayap (SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Penertiban dilakukan oleh Dinas Perhubungan bekerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Harianjogja.com, BANTUL– Guna mengantisipasi terjadinya pasar tumpah saat Lebaran, Pemerintah Kabupaten Bantul akan melakukan penertiban kawasan lalu lintas di beberapa titik lokasi yang sering menyebabkan kemacetan dan mengganggu arus mudik selama Lebaran.

Advertisement

Penertiban yang akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan yang bekerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yakni membatasi aktivitas pasar tumpah dengan jarak minimal dua meter dari bibir jalan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Suwito mengatakan tahun ini pasar tumpah yang biasanya berlangsung di depan Pasar Mangiran Srandakan akan menjadi fokus penertiban. Karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Pasar Mangiran yang berada di jalur selatan yang menghubungkan Kabupaten Bantul dengan Kulon Progo itu, kerapkali para pedagangnya berjualan sampai ke tepi jalan raya selama jelang hingga usai Lebaran.

“Tahun ini kami fokuskan untuk pasar tumpah yang ada di depan Pasar Mangiran Srandakan, nanti untuk penertiban pedagang akan kita kordinasikan dengan Satpol PP,”kata Suwito, Sabtu (18/6/2016).

Advertisement

Sementara itu, Komandan Satpol PP Kabupaten Bantul, Hermawam Setiaji mengatakan untuk melakukan penertiban pedagang pasar tumpah di Jalan Srandakan, pihaknya akan menerjunkan personel untuk menata para pedagang dengan memundurkan lokasi berjualan.

“Kita sudah rapat dan berkordinasi dengan para pedagang, harapannya mereka bisa diatur dengan ketentuan yang disepakati untuk dimundurkan dua meter dari bibir jalan. Kita tidak melarang siapapun berjualan tapi asal harus mentaati aturan tersebut, kalau masih ngeyel ya kami akan lakukan tindakan,” tegasnya.

Hermawan mengatakan akan berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan penertiban pedagang pasar Mangiran agar tidak meluber ke jalan, sebab menurutnya jika sudah terjadi kemacetan di kawasan tersebut arus lali lintas menjadi lumpuh.

Advertisement

“Kemudian selain Pasar Mangiran, masih ada beberapa lokasi yang juga perlu diperhatikan namun fokus kita bersama Dishub di Mangiran. Karena pengaturannya ini kan melibatkan stakeholder sampai tingkat nasional, jadi tidak bisa langsung asal tutup jalan, apalagi jalur selatan ini menjadi jalur mudik bukan hanya masyarakat DIY namun juga dari luar kota seperti Jakarta,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif