SOLOPOS.COM - Takbir keliling memadati kota wonosari, Selasa (5/7/2016) malam. Perlombaan takbir keliling diikuti dan dimeriahkan 18 peserta dari berbagai kecamatan di guningkidul. Foto: mayang nova lestari (Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Lebaran 2016, pengrajin lampion menuai rezeki.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Tradisi malam takbiran menyambut hari raya Idul Fitri 1437 H yang jatuh Rabu (6/7/2016) membuat produsen lampion hias di Dusun karangrejek, desa Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul kebanjiran order lampion.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Ari, salah seorang produsen lampion hias mengaku selama satu bulan penuh saat ramadan 2016, kebanjiran order pembuatan lampion. Lampion karakter tokoh kartun seperti doraemon, hello kitty, sponge bob, serta hewan kupu-kupu menjadi favorit anak-anak dan laku keras di pasaran.

“Kami buat sendiri, nanti ada yang ambil untuk dijual di luar,” kata dia, Selasa (5/7/2016).

Ia mengatakan telah mempersiapkan peralatan mulai alat cetak tokoh karakter, pernak pernik sejak awal ramadhan saat orderan mulai meningkat. Namun ia menggarap untuk disusun menjadi lampion utuh hanya dalam waktu dua minggu.

“Dalam dua minggu membuat sekitar 700 buat lampion. H-1 sudah tidak menerima pesanan lagi, ” kata dia.

Ia mengerjakan membuat 700 lampion dengan istrinya saja, Asih. Usaha tahunannya tersebut diharapkan mampu meramaikan dan melengkapi antusias masyarakat terutama anak kecil dalam menyambut perayaan hari lebaran saat malam harinya.

Satu lampion ia jual dengan harga Rp25.000 hingga Rp30.000 termasuk dengan lampu baterainya. Ia tak menampik bahwa usaha lampion cukup menguntungkan, terlebih saat menjelang malam takbir seperti saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya