SOLOPOS.COM - Suasana di Titik Nol Jogja, ketika sejumlah seniman mengadakan silaturahmi bersama pemudik dan wisatawan yang datang di Jogja, Kamis (7/7/2016). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)
Lebaran 2016, suasana syawalan dikemas unik oleh seniman Jogja.
Harianjogja.com, JOGJA — Puluhan seniman yang tergabung dalam Folks Mataraman Institute, Gelanggang Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Gedong Kiwo mengadakan Halal Bi Halal On The Road, di Titik Nol Km, Kamis (7/7/2016) sore.
Suasana di Titik Nol Jogja, ketika sejumlah seniman mengadakan silaturahmi bersama pemudik dan wisatawan yang datang di Jogja, Kamis (7/7/2016). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)
Seniman yang ditemui dalam kegiatan tersebut Arif Nurcahyo menuturkan kegiatan halal bi halal ini baru pertama kalinya digelar. Acara ini bertujuan memberikan suasana yang berbeda bagi para wisatawan dan pendatang yang mulai memadati Kota Jogja.
Melalui kegiatan yang diawali dengan berfoto di photo booth berwujud kursi dilengkapi aksara Jawa ‘Sugeng Riyadi’, para seniman mengajak warga Jogja dapat bertindak sebagai pemandu wisata bagi para wisatawan.
Huruf atau aksara Jawa yang ada pada kursi dan papan, menjadi kesempatan bagi masyarakat menjelaskannya kepada wisatawan yang datang. Langkah ini sekaligus menjadi bentuk eduwisata.
“Mengingat saat ini wisata mudik lebaran identik dengan sampah, makian, pelancong mendapat banyak kesan buruk dari Jogja. Melalui kegiatan ini kami ingin mengajak, mari sebarkan kesan positif dengan nilai kebudayaan, ketertiban,” kata dia.
Salah seorang wisatawan yang ikut berpartisipasi yakni Indra merasa senang dapat ikut berpartisipasi. Acara ini membuat dia melihat keramahan orang Jogja.
“Ada di Jogja juga senang, kami berterimakasih telah bisa menikmati keramahan, dan segala fasilitas dari warga Jogja,” ungkap lelaki asal Surabaya yang ke Jogja bersama anggota keluarganya.
