SOLOPOS.COM - Razia gabungan yang dilakukan Dinas Perhubungan Provinsi DIY bersama dengan Polisi Militer, Satpol PP, Kepolisian, dan Dinas aperhubungan Kabupaten Bantul di ruas Jalan Parangtritis pada Selasa (11/4/2017). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)
Personel yang berjaga di pospam terdiri dari seluruh fungsi-fungsi yang dikedepankan
Harianjogja.com, BANTUL—Pada Operasi Ramadniya Progo 2017 kali ini, Polres Bantul mendirikan tiga jenis pos, yaitu pos pengamanan (pospam), pos pelayanan (posyan) dan pos pantau. Selain itu, Polres Bantul juga menyiagakan 450 personel dari jajaran kepolisian dengan 200 personel cadangan.
Kepala Polres Bantul AKBP Imam Kabut Sariadi menjelaskan perbedaan ketiga jenis pos tersebut. Pospam mempunyai tugas pokok melaksanakan pengamanan terkait dengan gangguan kamtibmas dan kamseltibcar serta lalu lintas. Personel yang berjaga di pospam terdiri dari seluruh fungsi-fungsi yang dikedepankan.
Posyan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengamanan di pusat-pusat keramaian, pusat belanja, wisata, stasiun, terminal serta bandara. Personel yang berjaga ditentukan dengan mengedepankan fungsi preventif.
Untuk pos pantau adalah pos di luar pospam dan posyan yang bertugas untuk memantau situasi keamanan dan ketertiban masyarakat seputaran pos. Hal itu berkaitan dengan potensi gangguan dengan jumlah personel terbatas. “Pos pantau disiapkan untuk penanganan tahap awal dan bersifat insidentil,” ujarnya, Senin (26/6/2017).
Kapolres menambahkan poyan dipusatkan di Gabusan, pos pantau di seluruh Polsek Bantul dan pos pengamanan (pospam) ada di enam titik yaitu Kretek, Srandakan, Piyungan, Druwo, Ketandan dan Sedayu. “Sedayu merupakan titik penting karena gerbang masuk kendaraan dari luar kota serta lintas daerah,” ucapnya.