SOLOPOS.COM - Seorang warga tengah menjalani proses perekaman data biometrik untuk pembuatan e-KTP di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Jogja, beberapa waktu lalu. E-KTP juga memiliki kerawanan jika ada peretas yang masuk ke dalam database yang tidak terjamin keamanannya. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)
Pelayanan di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bantul tetap akan buka
Harianjogja.com, BANTUL–Meskipun kantor dinas lainnya tutup hingga Minggu (2/7/2017), pelayanan di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bantul tetap akan buka dari Selasa-Kamis dan Sabtu (27-29/6/2017 dan 1/7/2017).
Keputusan tersebut diambil guna melayani warga Bantul yang tinggal di luar kota dan ingin mengurus surat-surat kependudukan saat sedang mudik lebaran.
Kepala Disdukcapil Bantul, Bambang Purwadi mengatakan pihaknya akan menyiagakan 48 petugas untuk berjaga selama empat hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB. Sehingga setiap harinya akan ada 12 petugas jaga melayani masyarakat yang ingin mengurus surat-surat kependudukan.
Bambang menjelaskan semua jenis pelayanan dokumen kependudukan dapat diakses oleh masyarakat, mulai dari akte kelahiran hingga perekaman E-KTP. “Semua kami siapkan, jangan sampai masyarakat kecewa,” katanya pada Kamis (22/6/2017).
Menurutnya masyarakat akan dilayani seperti biasa, sesuai dengan kelengkapan dokumen yang dibawa. Jika memang sudah lengkap dan benar maka pengurusan dokumen bisa selesai hari itu juga. Namun jika masih dalam tahap pendaftaran dan melengkapi dokumen maka akan ditangani sesuai prosedur yang berlaku.
Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk, Heni Rahmawati mengatakan bersadarkan pengalaman tahun lalu, kebanyakan yang mengurus dokumen kependudukan adalah warga Bantul yang tinggal di luar kota.
Tahun lalu menurutnya, selama dua hari buka ada puluhan orang yang mengurus dokumen. Ia memprediksi jumlah tersebut akan bertambah tahun ini sebab kantor Dukcapil buka lebih lama.
Heni menambahkan hingga kini perekaman data E-KTP telah mencapai 97%. Artinya, hanya sedikit saja warga Bantul yang belum melakukan perekaman data. “Kebanyakan yang tinggal di luar kota atau bahkan luar negeri,” ujarnya.