SOLOPOS.COM - Bupati Bantul Suharsono saat menyematkan lencana di masing-masing kepala desa terpilih saat acara pelantikan Lurah Desa di Pendopo Parasamnya, Kompleks Kantor Bupati Bantul, Sabtu (5/11/2016) pagi. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Lelang jabatan di lingkungan Pemkab Bantul memasuki tahap akhir

Harianjogja.com, BANTUL-Sebanyak 21 pejabat eselon di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dinyatakan lolos seleksi tahap akhir. Masing-masing lowongan jabatan diisi oleh tiga nama calon pejabat.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Anggota Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Tinggi Pratama Pemkab Bantul Sunarto mengatakan, selanjutnya hasil seleksi akan diserahkannya kepada Bupati Bantul untuk kemudian dipilih satu nama yang akan menduduki jabatan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) itu.

Sunarto menjelaskan, 21 pejabat eselon II yang berhasil lolos seleksi tersebut akan mengisi tujuh jabatan kepala SKPD yang baru. SKPD tersebut masing-masing meliputi, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan, Dinas Perhubungan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu.

Secara keseluruhan, pejabat yang mengikuti proses lelang jabatan tersebut sebanyak 40 pendaftar, dan setelah melalui empat tahapan ujian akhirnya mengerucut menajadi 21 nama. Peserta telah mengikuti tahapan seleksi mulai dari administrasi, assesment, presentasi makalah hingga tes wawancara.

Terkait hal itu, Bupati Bantul Suharsono membenarkan pihaknya sudah mendapatkan daftar nama yang harus ia pilih. Setidaknya, pekan depan, ia memastikan sudah akan memilih satu nama yang menurutnya memiliki kompetensi dan kapabilitas dalam memimpin instansi teknis.

Kepada Harianjogja.com, Suharsono mengaku tak hanya akan mempertimbangkan faktor intelektualitas dan akademik dari 21 calon itu. Lebih dari itu, ia juga akan mempertimbangan alasan psikologisnya.

“Sebelum jadi bupati, di kepolisian saya selalu bersentuhan dengan dunia psikologi. Jadi, saya tidak akan sembarangan pilih orang. Percuma dia pandai, tapi psikologi dan mentalnya jelek,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya