Jogja
Kamis, 8 Juni 2017 - 09:22 WIB

LEPTOSPIROSIS KULONPROGO : Gejala Tak Dirasakan, Penanganan Terlambat

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tikus (nhs.uk)

Leptospirosis Kulonprogo menyebar ke kawasan pegunungan

Harianjogja.com, KULONPROGO — Lokasi sumber penyebaran kasus leptospirosis 2017 tak hanya di kawasan persawahan. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira tersebut kini juga mulai menyebar dan mengancam masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan, melalui tikus permukiman.

Advertisement

Baca Juga : LEPTOSPIROSIS KULONPROGO : Waspada, Kasus Meluas hingga Pegunungan

Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Bambang Haryatno menjelaskan, penyakit leptospirosis sesungguhnya dapat disembuhkan, asalkan penyakit tersebut lekas mendapat penanganan. Hanya saja persoalannya, kerapkali masyarakat tidak merasakan gejala dan terlambat mengetahui bahwa mereka telah terjangkit leptospirosis.

“Untuk mencegah leptospirosis, yang terpenting masyarakat menerapkan Program Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Misalnya kalau mau makan, cuci tangan, atau mandi setelah bepergian,” ujarnya, Rabu (7/6/2017).

Advertisement

Ia juga meminta masyarakat segera berobat ke Puskesmas terdekat bila tubuh mereka mengalami panas tinggi.

Camat Kokap, Mitoto mengatakan, jajarannya rutin melakukan sosialisasi PHBS kepada masyarakat setempat. Hal itu dilakukan untuk menegaskan kepada masyarakat bahwa, penyakit leptospirosis dan banyak penyakit lainnya, bisa dicegah sejak awal apabila mereka menerapkan PHBS.

“Walaupun tinggal di kampung, harus tetap menjaga kebersihan dan gaya hidup sehat. Karena percuma, kalau misalnya hidup di kota tapi tidak menerapkan PHBS, juga akan terjangkit penyakit,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif