Jogja
Rabu, 7 Juni 2017 - 22:55 WIB

LEPTOSPIROSIS KULONPROGO : Waspada, Kasus Meluas hingga Pegunungan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Leptospirosis Kulonprogo menyebar ke kawasan pegunungan

Harianjogja.com, KULONPROGO — Lokasi sumber penyebaran kasus leptospirosis 2017 tak hanya di kawasan persawahan. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira tersebut kini juga mulai menyebar dan mengancam masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan, melalui tikus permukiman.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Bambang Haryatno mengatakan berdasarkan uji sampel yang diteliti dari bagian pohon kelapa di sebuah kecamatan, ditemukan bakteri penyebab leptospirosis. Ia mencatat, sejak awal 2017 hingga Senin (5/6/2017) lalu, total sudah ada 54 kasus leptospirosis di Kulonprogo, tujuh di antaranya meninggal dunia, data tersebut diperkirakan akan terus mengalami perubahan.

Saat ini, ada tujuh titik di Kulonprogo yang menjadi lokasi survei penelitian leptospirosis dan penyakit lain yang disebabkan nyamuk, dan kelelawar. Beberapa di antaranya Kecamatan Kokap, Girimulyo, Temon, Sentolo. Survei tersebut bekerja sama dengan Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit, berpusat di Salatiga.

Selama ini, kasus ditemukan di Kecamatan  Nanggulan dan Girimulyo yang berbatasan langsung dengan Minggir dan Moyudan Kabupaten Sleman yang merupakan endemi leptopirosis, imbuh dia. Sehingga ia berharap adanya penelitian ini dapat meminimalisir kasus leptopirosis di Kulonprogo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif