SOLOPOS.COM - Paguyuban Jathilan Giri Kondang Membuka Acara Jathilan 24 Jam Nonstop, Sabtu(23/12/2017). (Salsabila Annisa Azmi/JIBI/Harian Jogja)
Tingkat hunian di daerah wisata Kaliurang terpenuhi sekitar 50% selama libur akhir tahun ini
Harianjogja.com, SLEMAN-Tingkat hunian di daerah wisata Kaliurang terpenuhi sekitar 50% selama libur akhir tahun ini. Meski demikian, kenaikannya dinilai tak akan maksimal karena banyaknya wisatawan yang menginap di hotel wilayah perkotaan.
Ketua Asosiasi Perhotelan Kaliurang, Heribertus mengatakan peningakatan hunian terjadi 24 Desember dan akan memuncak pada malam tahun baru nanti. “Belum masih selama kota masih bisa menampung tamu, Kaliurang belum full,” katanya, Selasa (25/12/2017).
Tahun sebelumnya, ia menjabarkan kenaikan hunian mencapai 85%. Wisatawan umumnya menikmati malam tahun baru di Kaliurang salah satunya dengan berjalan kaki menuju lokasi titik perayaan. Kaliurang sendiri memiliki 303 penginapan yang terdiri dari dua hotel berbintang, 40 hotel non bintang, termasuk vila, wisma, dan pondok wisata.
Setidanya ada 2000 kamar yang bisa menampung 5.000 orang, setiap kamar dihargai Rp100.000 sampai Rp2 juta per malam. Ia menambahkan jika wisatawan keluarga umumnya menggunakan vila sedangkan yang datang dalam jumlah lebih sedikit banyak menginap di hotel.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih menjamin ketersediaan kamar penginapan di Sleman mencukupi bagi wisatawan. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan mengirimkan surat kepada pihak perhotelan untuk bersiap. Sebabnya, diperkirakan ada lonjakan kunjungan pada masa liburan akhir tahun ini.
Ning menerangkan jika tingkat okupansi di Sleman relatif aman karena jumlah kamar hunian masih mampu menampung wisatawan. “Tingkat okupansi belum padat sekali, kita prediksi ada peningkatan kunjungan,” ujarnya.