SOLOPOS.COM - Pantai Kukup Gunungkidul (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)
Libur akhir tahun, jumlah wisatawan di Gunungkidul tinggi, namun masa tinggal mereka pendek
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL -Perkembangan pariwisata Kabupaten Gunungkidul membawa imbas pada tingginya kunjungan wisatawan. Meski demikian, hal tersebut belum diikuti dengan Length of Stay (LOS) atau lama tinggal wisatawan yang memuaskan.
Hal ini menjadi evaluasi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terkait dinamika pariwisata Gunungkidul selama dua tahun berjalan [2013-2015], seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono.
Saat dijumpai Harian Jogja pada Jumat (18/12/2015), ia menerangkan selama ini tingkat kunjungan wisatawan ke Gunungkidul berangsur selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Meski demikian, Harry menyayangkan bahwa lama tinggal wisatawan masih belum sampai satu hari. Padahal, indikator keberhasilan pembangunan pariwisata suatu daerah bukan semata dinilai dari kunjungan wisatawan, melainkan juga dari lama tinggal wisatawan.
Di ruang kerjanya, Harry memaparkan, bahwa pada saat ini, hingga tahun depan, pihaknya masih akan menghadapi tantangan terkait akomodasi memadai bagi wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul.
Ia menegaskan, akomodasi bukan semata membicarakan hotel semata. Kalaupun berbicara hotel, maka yang perlu dihadirkan adalah hotel yang representatif bagi wisatawan, namun tidak menjadi kompetitor masyarakat setempat [seperti homestay milik masyarakat].
“Akomodasi ini merupakan peluang bagi investor, bagi siapapun, bukan hanya investor dalam arti orang luar, atau soal hotel, tapi juga masyarakat sini [Gunungkidul]. Lagi-lagi saya tegaskan, berbicara akomodasi, bukan semata soal kehadiran hotel,” ungkapnya.