SOLOPOS.COM - Jalur lambat di depan Stasiun Tugu menjadi lokasi parkir liar. (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Libur akhir tahun di Jogja, parkir liar bertebaran

Harianjogja.com, JOGJA – Derasnya wisatawan selama libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 membuat kawasan di sekitar jalur menuju Malioboro kian semrawut. Selain adanya hotel yang tak cukup menampung kendaraan parkir, ruas jalan yang mestinya bersih dari kendaraan justru dijadikan tempat parkir.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Pantauan Harianjogja.com, Minggu (1/1/2016), kendaraan masih berjubel dari berbagai arah menuju Malioboro seperti di Simpang Empat Gondomanan terutama arah ke utara Jalan Suryotomo dan menuju ke barat arah Jalan Senopati yang di tengah ruasnya dipasang pembatas hingga simpang empat titik nol kilometer.

Hal yang sama juga tampak di Jalan Ahmad Dahlan, di ujung timur ruas ini tepatnya di selatan pagar Gedung Agung Istana Kepresidenan dipenuhi kendaraan parkir. Padahal sudah ada rambu lalu lintas larangan parkir. Tidak kurang dari 10 mobil berpelat luar kota parkir menghadap ke timur di ruas ini.

Ruas jalan yang juga menjadi tempat parkir adalah kawasan Jalan Bhayangkara. Sebuah hotel di kawasan ini juga penuh kendaraan hingga ke trotoar. Pemandangan serupa juga tampak di Jalan K.S Tubun.

“Sebenarnya tidak boleh untuk parkir lama, hanya sementara saja,” ungkap salahsatu petugas parkir di kawasan ini yang enggan disebut namanya, Minggu (1/1/2016).

Pria ini mengaku tidak mematok tarif tinggi karena parkir jalanan khawatir ada penindakan dari Dishub Kota Jogja. “Kalau di jalan tidak berani, kecuali lahan seperti itu kita pakai misalnya, itu berani [meminta tarif tinggi],” ujarnya sembari menunjuk lahan kosong.

Kawasan Jalan Mataram tepatnya di belakang Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY juga menjadi tempat parkir kendaraan roda empat. Sejumlah sirip Jalan Suryotomo pun serupa.

Di kawasan ini kendaraan roda empat yang datang untuk parkir dilayani petugas dengan baik. Kemudian disodorkan karcis berisi nominal tarif, bus Rp30.000, mobil Rp10.000 dan motor Rp3.000. Di dalam karcis itu bertuliskan, karcis khusus event atau acara tertentu.

“[Rp10.000] Mahal sebenarnya, tapi daripada muter-muter tidak dapat tempat parkir, ya sudahlah,” ujar seorang pria mengaku bernama Priyo yang membawa kendaraan berplat L kemarin.

Keberadaan parkir liar menyumbang kemacetan. Di sejumlah sirip Jalan Malioboro pun demikian, kendaraan roda empat banyak berjubel di setiap sirip jalan Malioboro terutama sepeda motor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya