SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Masyarakat diharapkan tidak panik untuk memborong bahan-bahan kebutuhan pokok di pasaran.
Harianjogja.com, SLEMAN- Tingginya permintaan kebutuhan masyarakat selama liburan akhir tahun diantisipasi dengan ketersediaan bahan yang melimpah. Masyarakat diharapkan tidak panik untuk memborong bahan-bahan kebutuhan pokok di pasaran.
Pelaksana tugas Sekda Sleman, Iswoyo Hadiwarno mengatakan, tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Sleman mengantisipasi terjadinya peningkatan konsumsi kebutuhan pokok selama libur Natal dan tahun baru. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, terjadi peningkatan konsumsi selama libur akhir tahun sehingga berdampak pada naiknya laju inflasi. November 2015 saja, kata Iswoyo, inflasi terbesar disumbang dari bahan makanan 0,41% dan minuman serta makanan jadi 0,34%.
“Kami sudah menyiapkan antisipasi untuk memenuhi kebutuhan pokok selama libur akhir tahun ini. Jadi masyarakat tidak perlu panik terkait ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok,” katanya kepada wartawan saat jumpa pers, Jumat (18/12/2015).
Dijelaskan dia, ketersediaan beras hasil produksi sampai November lalu 199.124 ton sementara kebutuhan beras hanya 75.309 ton. Artinya, lanjut Iswoyo, Sleman mengalami surplus beras 123.815 ton. Produksi daging ayam juga mengalami surplus (13.873 ton) karena hasil produksi 17.365 ton sementara kebutuhannya hanya 3.492 ton. Begitu juga dengan daging sapi yang surplus (293 ton) dari kebutuhan 1.536 ton dengan produksi 1.829 ton.
Dengan ketersediaan telur ayam 15.192 ton, komoditas ini juga mengalami surplus 7.626 ton karena kebutuhannya hanya 7.566 ton saja. “Untuk kebutuhan kedelai kami memang tidak dapat mencukupi karena Sleman bukan produsen kedelai. Kami masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat dengan mengambil dari daerah lain,” katanya.
