Jogja
Kamis, 25 Desember 2014 - 17:20 WIB

LIBUR AKHIR TAHUN : Permintaan Makanan di Jogja Tinggi, Bagaimana Persediaan?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penjual kebutuhan pokok di Pasar Argosari Gunungkidul.(Kusnul sti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Libur akhir tahun ini wisatawan memenuhi Jogja sehingga permintaan makanan dan kebutuhan pokok tinggi.

Harianjogja.com, JOGJA – Pertambahan jumlah wisatawan yang masuk ke wilayah DIY menjelang periode liburan panjang Natal dan Tahun Baru turut mendorong kenaikan permintaan bahan makanan dan kenaikan harga sejumlah komoditas di kawasan.

Advertisement

Meski ada kenaikan warga diminta untuk tidak panik dan menimbun bahan makanan.

Dalam dua hari terakhir, tim yang terdiri dari Pemda DIY, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Bank Indonesia (BI), memantau perkembangan harga bahan pangan di lima pasar utama di wilayah DIY.

Lima pasar tersebut yakni Pasar Beringharjo di wilayah Kota Jogja, Pasar Prambanan (Kabupaten Sleman), Pasar Wates (Kabupaten Kulonprogo), Pasar Bantul (Kabupaten Bantul), dan Pasar Argosari (Kabupaten Gunungkidul).

Advertisement

Tim memantau pergerakan harga 30 komoditas. Hasilnya, sebanyak 11 komoditas mengalami kenaikan harga, sebanyak 10 komoditas turun harga, dan sebanyak sembilan komoditas tidak mengalami perubahan harga.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY, Didik Purwadi mengatakan pergerakan harga bahan pangan menjelang periode libur panjang akhir tahun kali ini cukup terkendali. Oleh karena itu, ujarnya, masyarakat tidak perlu panik atau menimbun bahan makanan.

“Konsumsi sewajarnya saja. Memang yang naik [harga] ada. Tetapi yang stabil juga ada. Bahkan ada yang turun juga. Namun secara umum terkendali. Yang [harga] naik pun rata-rata hanya 5%. Paling tinggi sekitar 6,9%,” ujar Didik Purwadi dalam jumpa pers hasil pantauan harga oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY di Kompleks Kepatihan Danurejan, Selasa (23/12/2014).

Advertisement

Komoditas yang mengalami kenaikan harga yakni beras, baik beras jenis IR2 maupun beras premium, telur ayam ras, kacang tanah, daging ayam potong, bawang merah, bawang putih sincau, cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit merah, dan lele.

Kemudian, komoditas yang tidak mengalami perubahan harga antara lain tepung curah, minyak goreng curah, daging sapi kualitas utama, bawang putih kating, bawal tawar, ikan gurame, udah putih, dan bandeng.

Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain gula pasir, tepung, susu bubuk, daging sapi, daging ayam kampung, cabai rawit hijau, nila hitam, nilai merah, dan ikan kembung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif