SOLOPOS.COM - Ratusan orang memadati kawasan Pantai Pulangsawal (Wisatawan sering menyebutnya Pantai Indrayanti), Kecamatan Tepus, saat libur lebaran lalu. Diprediksi, saat libur akhir tahun jumlah pengunjung di kawasan wisata di Gunungkidul melonjak hingga 200.000 orang. Foto diambil Rabu (30/7/2014). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Sedikitnya 51.500 pengunjung memadati kawasan wisata di Gunungkidul selama libur Iduladha pada Jumat (1/9/2017) hingga Minggu (3/9/2017)

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sedikitnya 51.500 pengunjung memadati kawasan wisata di Gunungkidul selama libur Iduladha pada Jumat (1/9/2017) hingga Minggu (3/9/2017). Total hingga awal September ini jumlah kunjungan mencapai 2,4 juta pengunjung.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hary Sukomono mengatakan, selama libur akhir pekan lalu yang bertepatan dengan libur Iduladha jumlah kunjungan wisata mengalami peningkatan. Namun demikian, ia mengaku tidak mematok target khusus selama libur kemarin.

“Selama libur tiga hari, total pengunjung mencapai 51.500 orang,” kata Hary kepada wartawan, Senin (4/9/2017).

Menurut dia, dengan lonjakan tersebut, dinas pariwisata berhasil menarik retribusi sebesar Rp415 juta. Hary mengungkapkan, tingkat kunjungan masih didominasi di kawasan pantai, dengan jumlah presentase sekitar 80% dari total seluruh keunjungan. Sedang sisanya 20% lagi merupakan kunjungan di beberapa obyek seperti Gua Pindul, Air Terjun Srigetuk, Gunung Api Purba Nglanggeran dan beberapa destinasi lainnya.

“Sebenarnya untuk tingkat kunjungan masih dapat lebih banyak lagi, karena penghitungan hanya dilakukan terhadap pengunjung yang ditarik retribusi. Jika pengunjung ke destinasi yang belum ditarik, maka dapat bertambah hingga 20% dari jumlah yang tercatat,” ujar mantan Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata ini.

Hary mengungkapkan, Gunungkidul menjadi destinasi unggulan di DIY. Hal ini dibuktikan dengan tingkat kunjungan yang menembus 2,4 juta pengunjung dan dengan pendapatan lebih dari Rp20 miliar.

“Untuk pengembangan, kita tidak hanya fokus ke obyek di kawasan pesisir. Namun fokus juga dilakukan di sektor utara seperti Embung Batara Sriten, Puncak 4G di Gedangsari hingga kawasan ekowisata Green Village,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya