Jogja
Rabu, 6 Agustus 2014 - 03:15 WIB

LIBUR LEBARAN 2014 : Objek Wisata di Gunungkidul Sumbang Pendapatan Rp2,2 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) di Pantai Baron Gunungkidul (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Selama libur Lebaran (28 Juli-3 Agustus), objek wisata di Gunungkidul menyumbangkan Rp2,2 miliar untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunungkidul, Hary Sukmono, menuturkan tahun ini ada 315.000 wisatawan sehingga melampaui target 300.000 pengunjung.

Advertisement

“Tidak ada patokan target untuk rupiahnya karena setiap objek wisata memiliki besaran retribusi yang berbeda,” ungkapnya, Senin (4/8/2014).

Hary menambahkan daya trik pantai di Gunungkidul masih menjadi sajian utama.

Dari 315.000 pengunjung, 247.000 merupakan wisatawan yang mengunjungi pantai. Jumlah pengunjung pun setiap tahun meningkat. Pada libur Lebaran 2013, ada 197.000 pengunjung pantai.

Advertisement

“Melihat angka ini tentunya daya tarik Gunungkidul semakin besar. Tentunya kenyamanan dan keamanan pengunjung juga harus ditingkatkan,” ucap Hary.

Untuk mewujudkan harus ada pembenahan dan penambahan fasilitas yang ada di setiap objek wisata. Selain itu akses ke lokasi wisata juga harus dipermudah. Hary juga menilai kemacetan menjadi masalah klasik setiap tahun. “Untuk pelebaran jalan, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum [DPU] Gunungkidul,” papar Hary.

Bupati Gunungkidul Badingah mengaku berencana membuat kantong-kantong parkir dekat objek wisata agar bisa mengurai kemacetan yang terjadi. Ide tersebut sudah dilontarkan sejak libur Lebaran 2013 lalu. “Gunungkidul ini semakin ramai saja. Pengunjung semakin banyak,” tuturnya.

Advertisement

Membeludaknya pengunjung diharapkan diimbangi dengan perbaikan fasilitas untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung. Koordinator Search and Rescue (SAR) Satlinmas Wilayah II, Marjono, berharap pemerintah tidak hanya meraup keuntungannya saja tapi juga memerhatikan fasilitas keamanan.

“Apalagi fasilitas pantai yang menjadi penyumbang pengunjung paling banyak. Misalnya saja Pantai Baron penjagaannya tidak ketat, sudah banyak wisatawan yang celaka,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif