Jogja
Jumat, 30 Juni 2017 - 17:55 WIB

LIBUR LEBARAN 2017 : Melihat Langsung Proses Menggoreng Belalang di Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sukir sedang melayani pembeli di lapak belalang goreng miliknya di tepi Jalan Jogja-Wonosari,, Kecamatan Playen, Kamis (29/6/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Banyaknya wisatawan yang membeli belalang goreng menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang belalang goreng

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Banyaknya wisatawan yang membeli belalang goreng menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang belalang goreng.

Advertisement

Salah satu pedagang belalang goreng, warga Desa Mulo, Kecamatan Wonosari Gunungkidul, Sukir mengaku sampai mendatangkan belalang dari luar daerah untuk mencukupi permintaan.

“Kalau libur lebaran begini ramai yang beli. Untuk mencukupi kebutuhan belalang, saya biasanya  mendatangkan belalang mentah dari Cilacap dan Kulonprogo,” ujar dia, Kamis (29/6/2017).

Namun dia mengeluhkan, lantaran belalang yang didatangkan dari luar daerah harganya ikut melonjak. Jika semula satu kilogram belalang mentah dia dapatkan dengan harga Rp80.000. Kini bahan baku belalang mentah itu dia beli dengan harga Rp140.000 per kilogram.

Advertisement

Kendati harga bahan baku melonjak, namun untung yang dia dapatkan pun masih lumayan. Dengan harga belalang goreng Rp30.000 per toples, pembeli masih cukup banyak.

Pada hari biasa Sukir hanya mampu menjual satu hingga enam toples belalang goreng. Namun dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung di Gunungkidul, kini bapak dua anak ini mengaku mampu menjual 20 hingga 25 toples per hari.

Sukir menambahkan, tingginya jumlah pembeli menurutnya tidak lepas dari inovasi yang dia lakukan. Dia menggoreng langsung belalang di tempatnya berjualan. Sehingga hal itu menarik perhatian pembeli. “Wisatawan banyak yang tertarik dan mencicipi,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif