SOLOPOS.COM - Hindari Waktu Kunjungan Siang Hari (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)
Libur panjang Lebaran membuat persebaran okupansi hotel merata, baik di hotel bintang maupun non bintang
Harianjogja.com, JOGJA-Libur panjang Lebaran membuat persebaran okupansi hotel merata, baik di hotel bintang maupun non bintang. Selama sepekan Lebaran, okupansi hotel rata-rata mencapai 100%.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) DIY, Istidjab M Danunagoro mengatakan libur panjang yang terjadi selama Lebaran, memberikan dampak yang positif terhadap bisnis hospitality dan wisata di DIY.
Istidjab memaparkan ada dua hal penting setelah libur Lebaran tahun ini. Libur panjang Lebaran ini memberikan keuntungan bagi hotel di Jogja. “Selain itu, Jogja juga mendapat promosi gratis dari kedatangan Obama yang diharapkan dapat mendongkrak pariwisata DIY,” ujar Istidjab kepada Harianjogja.com, Senin (3/7/2017).
Istidjab memaparkan kedatangan Presiden ke 44 Amerika Serikat, Barack Obama memberikan dampak yang luar biasa bagi Indonesia, khusus Jogja sebagai salah satu kota yang dikunjungi. Melalui momentum tersebut, Istidjab meyakini, target kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2017 yakni 400.000 wisman, dapat tercapai.
Selain itu, libur panjang yang berbarengan dengan libur sekolah juga memberikan dampak terhadap keterisian kamar seluruh hotel di Jogja, baik hotel bintang maupun non bintang. Istidjab memaparkan hotel bintang keterisian kamar selama libur panjang pekan lalu mencapai 100%, sedangkan untuk hotel non bintang mencapai 60% sampai 70%.
“Hampir semua okupansi hotel, baik bintang maupun non bintang merata. Artinya, semua hotel, termasuk penginapan atau guest house banyak dirujuk pemudik dan wisatawan yang berlibur di Jogja,” jelas Istidjab.