SOLOPOS.COM - Ilustrasi suasana KRL Jogja-Solo. (Istimewa/KAI Commuter)

Solopos.com, JOGJA — PT KAI Commuter memprediksi lonjakan angkutan kereta (KRL) Jogja-Solo pada masa Natal dan Tahun baru (Nataru) akan terjadi pada Selasa (26/12/2023) dan menjelang tahun baru, dengan rata-rata penumpang mencapai 28.000 hingga 30.000 orang per hari.

PT KAI Commuter pun telah menyiapkan 30 frekuensi perjalanan untuk melayani penumpang yang hendak bepergian dengan menggunakan KRL pada masa itu.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Vice President (VP) Corporate Secretary PT KAI Commuter, Anne Purba, mengatakan angkutan Nataru sudah dimulai sejak 21 Desember lalu dan berakhir pada 7 Januari 2024. “Kami sudah melakukan rekayasa pola operasi sehingga untuk KRL Jogja-Solo kita layani dengan 30 frekuensi perjalanan dan untuk ke Kutoarjo masih 8 PP,” katanya, Sabtu (23/12/2023).

Anne menyebut, puncak angkutan akan berlangsung pada 26 Desember sampai menjelang tahun baru. “Karena kita lihat tanggal 2 dan 3 Januari 2024 sudah banyak buka kantor dan kami siapkan 30 perjalanan untuk antisipasi hal itu,” ujarnya.

Sebagai antisipasi peningkatan volume penumpang saat ini di hall Jogja sudah disiapkan 15 gate yang perbaikan angkutan Nataru tahun sebelumnya. “Karena kami melihat adanya crowd di area hall untuk keluar masuk, sekarang hall ini melayani KRL kemudian di sana ada untuk [KA] Prameks, kita juga sudah pisah untuk kereta bandara, jadi flow-nya lebih baik,” ujarnya.

Sampai sekarang sebelum hari raya Natal pihaknya sudah melayani penumpang di angka 20.000 sampai 23.0000 dan untuk volume penumpang sepekan ini mencapai 22.000 sampai 23.000 orang, khusus untuk KRL. “Jadi hari ini kami prediksi bisa melayani lebih dari 22.000 [penumpang] dan akan terus naik sampai akhir tahun sampai 30.000 penumpang,” kata dia.

Sebagai perbandingan, rata-rata angkutan harian untuk weekday hari kerja Commuter hanya antara 15.000-16.000 penumpang dan weekend bisa mencapai 22.000 penumpang. Sementara di masa libur seperti sekarang pihaknya memprediksi bisa di angka 28.000 sampai 30.000 penumpang di masa puncak.

“Rangkaian gerbong tetap ada delapan, ada lima yang kita siapkan untuk cadangan dan antisipasi gangguan lainnya, kita juga terus koordinasi terkait dengan peningkatan dari bandara atau KA jarak jauh sehingga kita bisa menyesuaikan,” katanya.

Anne memprediksi baik di Jakarta maupun Jogja Solo kenaikan khususnya di angkutan Nataru ini mencapai 8 persen dari tahun sebelumnya. “Karena kita lihat Jogja Solo itu meningkat dari data ada 800.000 sampai 1 juta pengunjung akan datang ke Jogja-Solo, sehingga ini juga yang membuat kita melakukan rekayasa pola operasinya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya