Jogja
Sabtu, 10 September 2016 - 16:20 WIB

LIMA HARI SEKOLAH : Tanpa Kajian Matang, Jangan Buru-buru Diterapkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Lima hari sekolah siap diterapkan di Gunungkidul.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Gunungkidul Eko Pramono berharap kebijakan lima hari sekolah jangan langsung diterapkan.

Advertisement

Menurut dia, kebijakan ini harus disertai dengan kajian-kajian yang matang, mulai dari dampak positif dan negatifnya. Dia menilai, wacana kebijakan ini bukan hal baru karena sudah ada sejak lama dan pernah diujicobakan untuk tingkat SMP dan SMA.

Hanya saja, kata Eko, hasilnya uji coba itu belum baik. Hal itu terlihat dari evaluasi yang dilakukan sehingga kebijakan tersebut tidak dilanjutkan. Berkaca dari pengalaman itu, ia pun meminta pemerintah tidak gegabah dalam penerapan tersebut sehingga kesalahan yang sama tidak terulang lagi.

“Niatnya memang baik, tapi harus dilihat juga kondisi di masyarakat seperti apa sehingga tidak asal putuskan kebijakan baru,” katanya.

Advertisement

Sementara, Kepala Disdikpora Gunungkidul Sudodo menambahkan, yang perlu diperhatikan dalam kebijakan lima hari belajar adalah fasilitas pendukung di sekolah. Untuk saat ini, menurut dia, sarana pendukung seperti tempat istirahat siswa belum ada. Padahal tempat itu sangat dibutuhkan, karena dengan sistem lima hari otomatis jam belajar akan bertambah.

“Ini yang perlu dipikirkan, termasuk juga di dalamnya kebutuhan bekal untuk anak-anak,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif