SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Harian Jogja/Reuters

Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Reuters

BANTUL-Program Keluarga Berencana (KB) di Bantul masih menghadapi kendala. Rasa cemburu dan rendahnya kepercayaan istri pada suami membuat rendahnya peran laki-laki mengikuti program KB jenis Metoda Operasi Pria (MOP) atau vasektomi.
Dari delapan desa di Kecamatan Banguntapan peserta KB Pria jenis MOP hanya diikuti sebanyak 85 suami. Angka ini jauh dari jumlah peserta KB perempuan menggunakan jenis Metoda Operasi Wanita (MOW) atau tubektomo yang menembus 653 peserta.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

“Kami terus mendorong agar pria juga berperan aktif dalam Program KB dengan membangun kesadaran pasangan suami istri untuk menumbuhkan rasa saling percaya,” kata petugas penyuluh KB Kecamatan Banguntapan Tri Karyawati kepada Harian Jogja, Jumat (31/5).

Diakui Tri selama ini rendahnya peran laki-laki sebagai peserta KB jenis MOP karena kurang percayanya istri terhadap suami. Istri merasa kuatir jika pasangannya menggunakan MOP akan berkhianat di luar rumah.

“Ada gejala tidak percayanya istri karena takut pasangannya ikut MOP diluar akan selingkuh. Ini yang selama ini menghambat rendahnya laki-laki ikut KB MOP,” tambahnya.

Diakui Tri, minimnya pemahaman tentang KB juga dipengaruhi pemahaman keliru dan menganggap Prograp KB hanyalah urusan istri saja. Ini terlihat dari setiap digelar kegiatan sosialisasi KB peserta hanyalah kalangan ibu-ibu.

“Padahal kami mengharapkan bapak-bapak juga bisa hadir mengikuti. Rasanya perlu kedepan sosialisasi KB sengaja dikhususkan untuk pria atau suami,” ujar Tri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya