SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

KULONPROGO—Status tanggap darurat yang diberlakukan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk tujuh hari ke depan terkendala ketersediaan logistik bagi korban bencana.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Tanggap darurat diberlakukan sejak Jumat (11/1/2013) setelah beragam musibah muncul akibat imbas dari badai siklon tropis Narelle di Samudra Indonesia pada Rabu (9/1/2013) dan Kamis (10/1/2013) lalu. Surat Keputusan Bupati untuk masa darurat pun sudah dikeluarkan.

Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kulonprogo Eko Susanto mengatakan stok logistik berupa beras maupun makanan siap saji cuma sedikit. Imbasnya, permohonan bantuan enam ton beras dan 120 dus mie instan diajukan ke Dinas Sosial DIY.

Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulonprogo Arif Prastowo mengatakan jajarannya telah membagikan logistik berupa mie instan, peralatan masak, mandi, kesehatan dan family kit meski stoknya cukup terbatas.

Data yang dihimpun BPBD Kulonprogo, bencana angin kencang menilmbulkan dampak kerusakan yang hampir merata di 12 kecamatan di Kulonprogo. Sampai Jumat pagi, badan penanggulangan bencana itu mencatat 32 laporan kerusakan akibat pohon tumbang pascaangin kencang. Jumlah rumah yang dilaporkan rusak mencapai 40 rumah.

Salah satunya di Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo. Kejadian terakhir, tercatat dua rumah rusak tertimpa pohon yakni di Dusun Banggan. Sebuah rumah rusak tertimpa poohn munggur berukuran raksasa. Kejadian serupa juga menimpa rumah salah seorang warga di Dusun Blimbing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya