SOLOPOS.COM - Tumpukan ban bekas di sekitar Bukit Bego, Kedungbuweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Selasa (8/2/2022). Ban-ban bekas tersebut akan dipasang di sepanjang tebing Bukit Bego untuk mengurangi fatalitas jika terjadi kecelakaan mengingat kawasan tersebut selama ini rawan kecelakaan. (Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Solopos.com, BANTUL — Warga, komunitas trail, dan sukarelawan kebencanaan memasang ribuan ban bekas di tebing Bukit Bego, Imogiri, Bantul Selasa (8/2/2022), lokasi kecelakaan maut bus wisata yang menyebabkan 13 orang meninggal pada Minggu (6/2/2022).

Lokasi pemasangan ban di tebing Bukit Bego, tepatnya Jalan Imogiri-Mangunan, Dusun Kedungbuweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Pemasangan ban untuk menekan fatalitas kecelakaan.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Anggota Komunitas Trail Bantul, Rus Susanto, menyampaikan ide pemasangan ban itu karena lokasi tebing Bukit Bego rawan kecelakaan. Kemudian, lanjut dia, anggota komunitas trail bersama komunitas lain memikirkan bagaimana menekan fatalitas kecelakaan.

Baca Juga : Bukit Bego, Jalur Maut Lokasi Kecelakaan Bus di Bantul

“Kenapa dipasangi ban, karena setiap kecelakaan titiknya di sini [Bukit Bego] terus. Kalau ada bantalan bisa mengurangi tingkat fatalitasnya. Tapi kita tidak berharap ada kecelakaan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (8/2/2022).

Sampai Selasa siang sudah terkumpul 500-700 ban bekas dari target 1.000 ban bekas. Seluruh ban tersebut dari sumbangan rekan-rekannya, baik sukarelawan maupun anggota komunitas trail.

Pemasangan ban tersebut fokus pada talut dan selokan di sekitar tebing Bukit Bego. Selain itu, ban tersebut akan dipasang hingga membentuk gunung dan dicat.

Baca Juga : Buntut Kecelakaan di Imogiri, Bus Besar Melintas Jl Mangunan Diperketat

Ketua Trail Adventure Bantul Indonesian Offroad Federation (IOF) 2×1, Agus Ungu, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan kalurahan setempat. Penataan ban tersebut dibantu pemuda setempat dan sukarelawan kebencanaan di Bantul.

Sepanjang 200 Meter

Pihaknya menargetkan 1.000 ban sehingga diharapkan dapat meredam benturan di jalur tersebut. Penataan ban akan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Dinas Perhubungan dan kepolisian supaya lebih maksimal.

Selain ditata sedemikian rupa, ban tersebut akan dicat sehingga indah. “Bannya kan dipasang di pinggir tebing, nanti kami susun rapi hingga membentuk gunung ban dan dicat. Selain itu ban juga akan kami lubangi agar jangan sampai menimbulkan genangan air,” ujarnya.

Baca Juga : Detik-Detik Kecelakaan Maut Bus Wisata di Bantul: Mogok – Rem Blong

Komandan SAR DIY Distrik Bantul, Bondan Supriyanto, menambahkan pemasangan ban akan memakan waktu kurang lebih 20 hari mengingat panjang jalur mencapai ratusan meter. “Teknisnya nanti pemasangan ban dua tingkat dan sepanjang 200 meter. Jadi sepanjang selokan di sekitar Bukit Bego,” ujar Bindan.

Pemasangan ban itu mendapat tanggapan positif dari kepolisian. “Kami mengapresiasi kegiatan itu,” kata Kanit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Satlantas Polres Bantul, Ipda Ervita Juliani.

Ervita menilai pemasangan ban tersebut merupakan salah satu dari manajemen rekayasa lalu lintas agar dapat meminimalisir benturan kendaraan saat kecelakaan. Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perhubungan, Aris Suharyanta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya