Jogja
Minggu, 1 September 2013 - 14:15 WIB

Lomba Panah Tradisional Buka Haornas 2013

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi panahan tradisional (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Foto ilustrasi panahan tradisional Mataram. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA – Kompetisi Gladhen Hageng Jemparingan atau lomba panahan tradisional yang digelar di Alun-alun Selatan Jogja menjadi pembuka rangkaian peringatan Hari Olahraga Nasional 2013 di DIY.

Advertisement

“Kegiatan yang telah menjadi ikon olah raga dan budaya di Jogja ini menjadi awal dari berbagai kegiatan yang digelar untuk memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) tahun ini,” kata Ketua Panitia Gladhen Hageng Jemparingan Eka Heru di sela kegiatan, Minggu (1/9/2013).

Menurut dia, penyelenggaraan jemparingan gaya Mataram Jawi tersebut juga akan semakin mendukung keistimewaan Jogja sebagai kota budaya.

Berdasarkan catatan dari panitia penyelenggara hingga penutupan pendaftaran, terdapat 411 peserta yang mengikuti kegiatan itu dalam berbagai kategori seperti umum maupun anak-anak.

Advertisement

Peserta tidak hanya berasal dari DIY tetapi juga dari daerah lain seperti Wonosobo, Purwokerto, Klaten, Solo, Pacitan, Semarang, Jepara dan bahkan ada peserta dari Kalimantan Selatan.

Tidak seperti lomba panahan pada umumnya, dalam kegiatan jemparingan tersebut seluruh peserta melesakkan anak panah dalam posisi duduk bukan berdiri.

Sasaran panah juga tidak berbentuk lingkaran melainkan bandul panjang sekitar 30 centimeter berwarna merah dan putih yang terbagi dalam empat bagian yaitu kepala, leher, badan dan pantat. Masing-masing bagian memiliki nilai sendiri-sendiri.

Advertisement

Bagian kepala bernilai tiga, leher bernilai dua, badan bernilai satu namun apabila anak panah mengenai pantat akan memperoleh penalti satu angka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif