SOLOPOS.COM - Wisatawan bermain di Pantai Klayar, Pacitan, beberapa waktu lalu. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Lomba kayak tradisional memberikan trauma healing bagi masyarkat pasca banjir bandang yang terjadi di sepanjang aliran Sungai Oya.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Kepala Seksi Promosi dan Informasi, Dinas Pariwisata Gunungkidul Purnomo Sumardamto mengatakan ada dua kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian lomba kayak tradisional.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Selain pelaksanaan kegiatan lomba kayak tradisional pada pada Minggu (10/12), sehari sebelumnya, pada Sabtu (9/10/2017) malam, akan digelar pentas seni campursari.

Menurut dia, hiburan tersebut bukan hanya sebagai rangkaian dari lomba, namun juga untuk memberikan trauma healing bagi masyarkat pasca banjir bandang yang terjadi di sepanjang aliran Sungai Oya.

“Di Klayar menjadi salah satu daerah yang terdampak banjir sehingga dapat menjadi pengobat untuk bangkit dari trauma. Dari even ini juga sebagai bukti bahwa pasca banjir pariwisata di Gunungkidul tetap berjalan,” katanya, Kamis (7/12/2017).

Sementara itu, salah seorang warga Kedungpoh, Nglipar Sumarno mengaku senang dengan rencana kegiatan lomba kayak tradisional di Klayar. Menurut dia, kegiatan tersebut dapat menjadi salah satu cara mengenalkan potensi wisata di daerah tersebut.

“Harapannya jadi semakin terkenal dan dapat memberikan dampak yang baik terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar wisata air di Klayar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya