SOLOPOS.COM - Ilustrasi (newsradio.me)

Longsor Bantul yang terjadi di Piyungan diawali dengan suara gemuruh

Harianjogja.com, BANTUL – Hujan deras menjadi ancaman beberapa daerah rawan bencana longsor di kawasan perbukitan Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul. Batu di tebing di Dusun Bulusari berukuran besar di bukit Bulusari, Desa Srimartani longsor selepas hujan, Senin (9/2/2015) sekitar pukul 17.30 WIB.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Beruntung, longsornya batu berukuran besar dari atas bukit berketinggian sekitar 12 meter ini tidak menyebabkan korban. Batu setinggi orang dewasa ini hanya menutup akses jalan antar dusun menyebabkan akses lalu lintas antar dusun di Srimartani terputus.

“Tidak ada tanda-tanda. Tiba-tiba saja suara gemuruh dan batu itu jatuh tepat ditengah jalan,” kata Maryadi, warga Bulusari tinggal tak jauh dari lokasi saat ditemui Harianjogja, Selasa (10/2/2015).

Menurut Maryadi, kondisi cuaca saat itu tidak sedang hujan deras. Baru ini diduga tidak ada penyangga yang kuat diatas tebing sehingga meluncur longsor menutup jalan. “Beruntung sekali pas tidak ada pelintas jalan. Padahal biasanya ramai karena jalan ini satu-satunya akses utama masyarakat,” tandasnya.

Samsuhadi, warga Draman, Desa Srimartani menambahkan akibat longsornya batu besar dari tebing itu beberapa jam arus lalu lintas sempat terganggu. Hanya pelintas jalan menggunakan sepeda motor yang melintas. “Itupun hanya satu per satu satu,” imbuh Guru SMP Pembangunan Piyungan.

Warga setempat tak mau menunggu lama datangnya alat berat untuk mengevakuasi longsoran batu besar ini. Warga akhirnya bergotong royong memacah batu dengan alat seadanya agar arus lalu lintas kembali normal.

Di wilayah sekitar lokasi runtuhnya tebing ini memang termasuk kawasan paling rawan longsor. Banyak rumah penduduk berdiri tepat di kaki bukit bekas galian alat berat. Selain untuk tinggal bersama anggota keluarga, beberapa bangunan ruang usaha warga berdiri. Salah satunya industri batako yang memperkerjakan sekitar
empat orang.

Ditemui dilokasi, para pekerja mengaku kejadian longsor disekitar wilayah kerjanya memang sangat mengancam. Tepat di belakang bangunan tempat kerjanya, juga masih nampak bekas longsoran batu-batu yang berukuran besar.

Anggota DPRD Bantul Nur Laili Maharani mengatakan perlu ada upaya pemerintah menyikapi ancaman bencana tersebut.

“Apalagi curah hujan saat ini masih tinggi. Melihat medannya memang wilayah sekitar tidak layak untuk berdiri bangunan jadi pemerintah harus menngambil langkah antisipasi dini sebelum ada korban,” ujar Rani
telah melaporkan kejadian ke dinas terkait di Pemkab Bantul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya