SOLOPOS.COM - Warga menunjukkan dinding yang terkena longsoran dari tebing di belakang rumah, di RT 04, Kajor Kulon, Selopamioro, Minggu (19/3/2017).(Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Longsor Bantul terjadi di belakang rumah warga

Harianjogja.com, BANTUL-Akibat hujan deras yang mengguyur Bantul pada Sabtu (18/3/2017), menyebabkan tanah bercampur bebatuan longsor di RT 04, Dusun Kajor Kulon, Desa Selopamioro, dan merusak sebuah rumah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Pemilik rumah, Dalijan menuturkan, longsor yang terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 20.00 WIB itu menyebabkan dinding dapurnya jebol, kamar mandi juga tertimpa longsor.

Penghuni rumah yang berjumlah enam orang, saat kejadian sedang berada di rumah bagian depan dan selamat. Namun paska kejadian itu, Dalijan beserta keluarga tidak berani beristirahat di dalam rumah. Dan memilih tidur di halaman rumah.

“Saat itu semua sedang nonton televisi di depan. Tiba-tiba ada suara “glodak-glodak”, setelah dilihat ternyata temboknya sudah jebol. Longsoran sudah masuk ke dapur,” ujar Dalijan, ditemui Minggu (19/3/2017) siang.

Dalijan mengungkapkan, sebelumnya juga pernah terjadi longsor di wilayah tersebut, hanya saja intensitasnya kecil dan tidak sampai merusak rumah.

Menantu Dalijan, Mujiiono mengatakan, awalnya, saat hujan deras mengguyur kampungnya, dia tak menaruh curiga. Namun setelah hujan, sebongkah batu turun dari bukit yang berada persis di belakang rumah. Setelah ada longsoran yang menimpa dinding rumah, keluarga menjadi panik.

Menurut dia, sekitar rumah yang ditinggalinya memang kerap terkena longsor, terlebih bila turun hujan lebat. Saat ini ia masih khawatir muncul longsor susulan.

Di saat yang sama, istri Mujiono yang bernama Santi, mengungkapkan hal senada. Menempati rumah yang berada persis di samping tebing adalah sebuah dilema, kata dia. Walaupun kerap dihantui rasa khawatir, ia juga menilai tidak mungkin bisa pindah, karena merasa tidak memiliki tempat lain untuk berlindung.

“Ini rumah satu-satunya milik keluarga,” imbuh dia.

Selain di Kajor Kulon, longsor juga terjadi di Dusun Lanteng II, Desa Selopamioro. Tebing setinggi 15 meter longsor menimpa pojok rumah milik Tokarno. Meskipun longsor ini juga tidak menelan korban, keluarga Tokarno untuk sementara waktu diimbau mengungsi ke rumah tetangga, karena dikhawatirkan muncul longsor susulan.

Paska longsor di Kajor Kulon, sejumlah relawan datang ke lokasi.  Minggu siang warga dibantu beberapa relawan dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Desa Selopamioro, IKB (ikatan komunitas bencana) DIY dan komunitas radio antar penduduk indonesia melaksanakan gotong royong untuk mengevakuasi material longsoran tebing.

“Kalau terjadi longsor susulan, paling tidak ada tiga rumah yang terancam terkena longsoran tebing itu. Karena jaraknya sudah cukup dekat,” ujar Kasbi, relawan IKB DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya